Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Kelompok perlawanan Palestina mengecam keras pejabat Bahrain karena menerima menteri urusan militer Israel Benny Gantz, menyebutnya sebagai dekadensi moral bagi rezim Al Khalifah. Gantz tiba di kerajaan Teluk Persia itu dalam kunjungan mendadak.
“Kami mengutuk pendaratan pesawat militer Israel di ibu kota Bahrain, Manama, yang membawa menteri urusan militer Israel Benny Gantz dan sejumlah komandan tentara musuh di dalamnya,” tulis Hazem Qassem, juru bicara kelompok perlawanan Hamas, dalam sebuah posting yang diterbitkan di halaman Twitter-nya pada hari Kamis (03/02).
Komite Perlawanan Rakyat, yang merupakan koalisi sejumlah kelompok perlawanan Palestina, juga mengecam kunjungan Gantz ke Bahrain.
نستنكر هبوط طائرة سلاح الجو الصهيوني في العاصمة البحرينية المنامة، وعلى متنها وزير الحرب "بني غانتس" وعدد من قادة جيش العدو .
— حازم قاسم (@hazemaq) February 3, 2022
“Penerimaan rezim Bahrain terhadap teroris Bani Gantz menunjuk pada dekadensi moral dinasti Al Khalifah, dan selanjutnya terjun ke rawa normalisasi,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA;
- Menhan Israel Mendadak Kunjungi Bahrain, Ada Apa?
- Rezim Bahrain Lakukan 50 Lebih Pelanggaran HAM di Bulan Januari
“Penerimaan Bahrain terhadap penjahat dan pembunuh wanita dan anak-anak kami, sama dengan belati di punggung kami, dan membuat musuh Zionis lebih berani untuk melakukan lebih banyak kejahatan terhadap bangsa [Palestina] kami,” bunyi pernyataan itu.
Jihad Islam
Dalam perkembangan yang relevan, gerakan Jihad Islam Palestina juga mengecam pejabat Bahrain untuk menyambut Gantz, dan menggarisbawahi penentangannya yang keras terhadap segala bentuk normalisasi dengan rezim Tel Aviv.
Gerakan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembentukan hubungan diplomatik formal antara Israel dan beberapa negara Arab Islam adalah noda pada sejarah negara-negara tersebut, yang telah menyebabkan penghinaan terhadap negara mereka dan mempermalukan penguasa mereka.
Gantz mendarat di Bahrain pada Hari Rabu. Ia adalah menteri urusan militer Israel pertama yang secara resmi mengunjungi negara Teluk Persia, dan didampingi oleh beberapa pejabat tinggi militer dan keamanan, termasuk kepala angkatan laut Israel Laksamana David Saar Salama.
BACA JUGA:
“Pesawat yang membawa delegasi tersebut adalah pesawat IAF [Angkatan Udara Israel] pertama yang mendarat di Bahrain,” kata kementerian urusan militer Israel dalam sebuah pernyataan.
“Selama kunjungan, menteri Israel itu direncanakan melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi di lembaga pertahanan Bahrain dan dengan kepemimpinan Kerajaan,” tambahnya.
Pada 30 September tahun lalu, menteri luar negeri Israel Yair Lapid tiba di bandara Manama, menjadi pejabat tertinggi rezim yang mengunjungi negara Teluk Persia itu sejak Israel dan Bahrain menjalin hubungan formal pada 2020.
Ia bertemu Raja Hamad bin Isa Al Khalifah serta Putra Mahkota dan Perdana Menteri Salman bin Hamad Al Khalifah. (ARN)
