Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Sebuah think tank Amerika yang didedikasikan untuk meliput keragaman sosial, ekonomi, dan politik negara-negara Arab di kawasan Teluk Persia mengatakan bahwa Arab Saudi menghadapi tingkat ketidakamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka menekankan bahwa kerajaan yang kaya minyak itu telah diperlakukan dengan dingin oleh sebagian besar pihak-pihak Barat yang memasoknya dengan berbagai amunisi.
Menurut Institut Negara Teluk Arab [Persia] di Washington (AGSIW), Arab Saudi menjadi sasaran rudal Yaman. Perang Yaman telah lepas kendali dan keamanan nasional negara itu sekarang rentan terhadap sejumlah ancaman dibandingkan dengan saat krisis Yaman meletus pada Maret 2015.
Ia menambahkan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) tidak dianggap serius oleh sebagian besar pihak Barat yang telah menjamin pasokan senjata ke kerajaan.
BACA JUGA:
- Serikat Media Kecam Serangan Saudi ke Stasiun Radio Yaman
- Ancaman Yaman ke UEA: Pembalasan Berikutnya Lebih Keras
“Beberapa politisi di Kanada, Jerman dan Inggris, semuanya menyarankan untuk membatasi ekspor senjata ke Arab Saudi,” jelas AGSIW. Mereka menyoroti bahwa konsensus bipartisan bahkan telah dimulai di Amerika Serikat terhadap penjualan senjata ke Arab Saudi. (ARN)
