Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Kelompok Hamas, pada hari Jumat (04/02) mengeluarkan kritikan rencana pertemuan Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang dijadwalkan pada 6 Februari, di kota Ramallah.
“Tidak ada legitimasi untuk pertemuan apa pun yang diadakan secara sepihak, jauh dari konsensus nasional dan mayoritas kekuatan yang tidak dihadiri oleh faksi dan komponen utama Palestina yang berpengaruh,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang dikutip Anadolu Agency.
BACA JUGA:
- Perlawanan Palestina Kecam Kunjungan Menhan Israel ke Bahrain
- PLO: Trump Korbankan Palestina demi Ambisi Terpilih Kembali
Dewan Pusat adalah majelis yang lebih kecil yang berasal dari Dewan Nasional, badan legislatif tertinggi untuk Palestina di dalam dan luar negeri, dan berafiliasi dengan PLO.
Sejauh ini, PLO tidak menyertakan kelompok Hamas dan Jihad Islam.
Hamas menyoroti bahwa “tidak ada legitimasi untuk dewan Palestina manapun yang tidak dibentuk melalui pemilihan atau konsensus nasional yang komprehensif.”
Gerakan itu menganggap bahwa “desakan” untuk mengadakan pertemuan Dewan Pusat tanpa “konsensus nasional” menunjukkan “agenda mencurigakan dan intervensi asing yang ingin memaksakan pengaturan proaktif di arena Palestina.”
Dewan itu dijadwalkan untuk memilih anggota Komite Eksekutif PLO guna menggantikan orang-orang yang telah meninggal atau mengundurkan diri, dan ketua Dewan Nasional yang baru, menggantikan Salim Al-Zanoun, yang baru-baru ini mengajukan pengunduran dirinya.
Faksi Palestina menuduh gerakan Fatah, yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, “mengecualikan” kepemimpinan oleh rakyat Palestina, dan tidak mengambil langkah nyata untuk mengakhiri perpecahan internal. (ARN)
