China, ARRAHMAHNEWS.COM – Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, pada hari Sabtu, di Beijing.
Kantor berita resmi Qatar (QNA) melaporkan bahwa Sheikh Tamim bertemu dengan sejumlah “pemimpin negara-negara persaudaraan dan sahabat serta pejabat senior” di sela-sela jamuan makan siang yang diselenggarakan oleh Presiden China Xi Jinping, sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu dan kepala delegasi yang berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin 24, yang diadakan di ibukota Cina, Beijing.
BACA JUGA:
- Senjata Terlarang Saudi Picu Meningkatnya Kasus Kanker di Yaman
- Erdogan Positif Omicron Sepulang dari Ukraina
سمو أمير البلاد المفدى يلتقي عددا من أصحاب الفخامة والسمو والسعادة قادة الدول الشقيقة والصديقة وكبار المسؤولين، المشاركين في حفل افتتاح دورة الألعاب الأولمبية الشتوية الـ24. #قناhttps://t.co/mm3pVLXbHm pic.twitter.com/deZ8wVUeqs
— وكالة الأنباء القطرية (@QatarNewsAgency) February 5, 2022
Laporan tersebut mengkonfirmasi bahwa di antara para pemimpin yang berbicara dengan Emir Qatar selama acara tersebut adalah Putra Mahkota Abu Dhabi, dan menerbitkan foto pertemuan informal mereka.
بالفيديو : لقاء #أخوي جمع #محمد_بن_زايد مع أمير قطر #تميم_بن_حمد في #الصين على هامش دورة الألعاب الأولمبية الشتوية المقامة في #بكين@MohamedBinZayed #شبكة_الامارات_الاخبارية pic.twitter.com/IXYjQFnkYV
— شبكة الامارات الاخبارية 🇦🇪 (@UAE_Network) February 5, 2022
Pada saat yang sama, klip video berdurasi 20 detik tersebar di media sosial, mendokumentasikan pihak-pihak dalam percakapan antara Sheikh Tamim dan Sheikh Mohammed, di mana pertemuan itu tampak ramah dan menunjukkan jabat tangan yang panjang dari kedua pemimpin.
Pertemuan ini adalah yang pertama antara Al Thani dan Al Nahyan sejak pecahnya krisis Teluk pada 5 Juni 2017, ketika Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir mengumumkan pemutusan hubungan dengan Qatar, yang dituduh “mendukung terorisme” dan “menyimpang dari lingkungan Arabnya.”
Ketegangan ini berakhir pada 5 Januari 2021, dengan penandatanganan perjanjian rekonsiliasi yang “menegaskan kesatuan jajaran Teluk” selama pertemuan puncak Dewan Kerjasama untuk Negara-negara Arab Teluk di kota Al-Ula, Saudi. (ARN)
Sumber: RT Arabic
Sebar:
