Tel Aviv, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang ahli Israel berbicara tentang “kelemahan” Presiden AS Joe Biden, yang ia temukan dalam ekspresinya dalam banyak hal, terutama “penarikan diri yang mengerikan” dari Afghanistan dan upaya mencapai kesepakatan dengan Iran.
“Meskipun awan ketidakpastian masih melayang di atas nasib negosiasi antara kekuatan besar dan Iran, yang dilanjutkan pada minggu ini di Wina, gambaran niat dan posisi Amerika sangat jelas,” kata Profesor Abraham Ben-Zvi, komentator di surat kabar “Israel Today” untuk urusan Amerika.
BACA JUGA:
- Di Yaman, Setiap Jam Seorang Warga Sipil Tewas atau Terluka
- NRC: Korban Yaman Berlipat Ganda Sejak PBB Bubarkan Pemantau Perang
Dia percaya bahwa “semua indikasi menunjukkan bahwa pemerintahan Biden bertekad untuk mengakhiri putaran pembicaraan saat ini dengan kesepakatan dengan Tehran, bahkan jika bentuk dan isinya secara fundamental berbeda dari tujuan ambisius yang ditetapkan oleh orang-orang presiden saat memasuki Ruang Oval”.
Joe Biden
Ben-Zvi menambahkan, “Memang, pada tahun pertama masa jabatannya, rencana awal untuk ‘penyelesaian komprehensif’ dengan Iran secara bertahap dilebur menjadi terlupakan, yang seharusnya tidak hanya untuk mengisi kesenjangan dan kekurangan dalam perjanjian 2015. Tetapi secara radikal mengatasi pilar lain dari ‘kode operasional’ Iran, termasuk konspirasi regional yang telah meningkat ke tingkat kekerasan baru dalam bentuk serangan rudal Houthi terhadap UEA dan program rudal balistiknya.”
Ben-Zvi juga memperingatkan, “Blok Republik di Senat tidak bermaksud untuk tidak diperhatikan oleh Perjanjian Wina Kedua, dan akan berusaha untuk mengurangi sebanyak mungkin area tindakan dan ketegasan untuk administrasi, meskipun itu minoritas blok di parlemen, dan bahkan jika Israel tidak mengambil langkah-langkah provokatif terhadap kesepakatan yang ditandatangani.”
Dia lebih lanjut menekankan bahwa “pertempuran atas Wina dimulai dari sekarang dan di Washington pada khususnya. Ini pada dasarnya adalah pertempuran atas citra dan kepemimpinan elang Amerika, yang belum lama ini berubah menjadi merpati putih.” (ARN)
Sumber: Arabic21
Sebar:
