Ukraina, ARRAHMAHNEWS.COM – Hari ini, Sabtu (12/02), sebuah sumber informasi mengatakan kepada “Sputnik” bahwa diplomat Rusia dan pegawai konsulernya telah mulai meninggalkan Ukraina.
“Menurut keterangan warga Ukraina, diplomat Rusia dan pegawai konsuler di Ukraina mulai berangkat ke Rusia. Hal ini terutama terlihat dari kesulitan yang mereka temui saat menjadwalkan janji temu di konsulat dan kedutaan,” tambah sumber tersebut, seperti dilansir Al-Mayadeen.
BACA JUGA:
- AS Kirim 3000 Pasukan ke Polandia Ditengah Krisis Ukraina
- Rumor Rencana Invasi Rusia ke Ukraina adalah Ide Gila
Ia menunjukkan bahwa Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov “mengisyaratkan kemungkinan skenario seperti itu”, selama konferensi pers setelah pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, Kanada, Belanda, Australia, Selandia Baru, dan juga Jepang mendesak warganya segera meninggalkan Ukraina karena alasan keamanan, dengan dilatarbelakangi tuduhan bahwa operasi militer Rusia akan segera diluncurkan di tanah Ukraina.
Pada hari Jumat, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengklaim bahwa “invasi Rusia ke Ukraina dapat terjadi selama Olimpiade,” sementara Kementerian Luar Negeri Rusia menanggapi, menggambarkan pernyataan Gedung Putih sebagai “histeria.” (ARN)
