Norwegia, ARRAHMAHNEWS.COM – Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mengatakan korban tewas warga sipil di Yaman hampir dua kali lipat sejak badan hak asasi PBB membubarkan mekanisme pemantauan di negara yang dilanda perang itu.
Melaporkan pada hari Kamis, NRC mengatakan 823 warga sipil tewas atau terluka dalam empat bulan sebelum akhir pemantauan, dan 1.535 dalam empat bulan setelah pembubaran mekanisme.
BACA JUGA:
- Media Israel Sebar Info Bohong Aliansi Baru Anti-Rusia
- Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace Tiba di Moskow
“Siapa yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak dan keluarga ini? Kita mungkin tidak akan pernah tahu karena tidak ada lagi pemantauan independen, internasional, dan tidak memihak atas kematian warga sipil di Yaman,” keluh laporan itu.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB memilih untuk membubarkan Kelompok Pakar Internasional dan Regional di Yaman pada bulan Oktober. Langkah itu menandai pertama kalinya badan itu menolak rancangan resolusi sejak didirikan pada 2006.
“Pemecatan badan investigasi hak asasi manusia yang penting ini membawa kami kembali ke pelanggaran yang tidak terkendali dan mengerikan,” kata direktur NRC Erin Hutchinson dalam sebuah pernyataan. (ARN)
