Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat untuk merelokasi stafnya di OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa) keluar dari Ukraina timur adalah hasil dari “psikosis militer” Washington, yang menuduh Moskow berencana untuk menyerang Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova membuat pernyataan itu. Ia mengkritik langkah AS dan mengatakan bahwa misi OSCE menyerah pada apa yang ia gambarkan sebagai “psikosis militer” yang dipicu oleh Washington, seperti dilansir PressTV.
BACA JUGA:
- Lavrov: AS Bereaksi Negatif atas Tuntutan Rusia soal Keamanan
- AS Tuduh Rusia Ciptakan Dalih untuk Invasi Ukraina
Mendesak kepemimpinan OSCE untuk mencegah upaya manipulasi terhadap misi organisasi, juru bicara Rusia itu menekankan bahwa pemantauan OSCE sekarang diperlukan lebih dari sebelumnya.
Komentarnya ini disampaikan ketika Moskow dan organisasi yang berorientasi keamanan itu memiliki perselisihan di masa lalu atas Ukraina timur. Dimana dua wilayahnya, yaitu Donetsk dan Luhansk – yang secara kolektif dikenal sebagai Donbass berubah menjadi republik yang berdiri sendiri oleh etnis Rusia sejak 2014, mengarah ke konflik berdarah antara pasukan pemerintah dan separatis bersenjata.
OSCE “Memberitahu negara-negara yang berpartisipasi tentang keputusan sejumlah negara untuk merelokasi staf nasionalnya dari Misi Pemantauan Khusus OSCE untuk Ukraina ‘karena kondisi keamanan yang memburuk”. Zakharova lebih lanjut memperingatkan, “Keputusan ini tidak bisa tidak menyebabkan keprihatinan serius kami.”
Staf AS di OSCE dilaporkan mulai meninggalkan kota Donetsk yang dikuasai separatis pada hari sebelumnya, di tengah kekhawatiran yang dipicu oleh Barat tentang kemungkinan invasi Rusia.
Sejumlah mobil lapis baja dengan logo OSCE dimuati dengan koper dan terlihat meninggalkan markas OSCE pada Minggu pagi, lapor Reuters yang mengutip dua sumber. (ARN)
