Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Sumber Al-Mayadeen mengungkapkan bahwa gerakan Hamas telah mengadakan pembicaraan dengan Mesir tentang serangan Israel baru-baru ini di lingkungan Sheikh Jarrah.
Sumber menunjukkan bahwa Hamas memberi tahu Mesir bahwa apa yang terjadi di Sheikh Jarrah adalah “eskalasi berbahaya yang tidak dapat ditoleransi” dan bahwa pemerintah pendudukan “bermain api lagi.”
BACA JUGA:
- Perlawanan Palestina Serang Tentara Israel di Tepi Barat
- Hamas Ancam Israel: Seluruh Palestina akan Membara karena Yerusalem
Menurut sumber tersebut, gerakan Hamas mengkonfirmasi bahwa mengevakuasi warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah adalah garis merah yang akan ditanggapi perlawanan.
Sejak tadi malam, ketegangan terjadi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem, di tengah serangan oleh pemukim dan pasukan pendudukan terhadap penduduk lingkungan dan orang-orang Yerusalem yang hadir di tempat itu.
Koresponden Al-Mayadeen melaporkan pada Minggu pagi, bahwa anggota parlemen sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, menyerbu lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem yang diduduki, setelah memindahkan kantornya ke tanah keluarga Salem, dengan dalih “melindungi para pemukim yang tinggal di lingkungan itu.
Pasukan pendudukan juga menyerang penduduk Yerusalem beberapa kali dengan memukul dan mendorong, sementara para pemukim memprovokasi penduduk dengan terus menerus menghina mereka.
Menanggapi serangan pemukim, operasi run-over dilakukan, melukai pemukim di lingkungan itu.
Jubir Hamas untuk kota Yerusalem, Muhammad Hamada, memperingatkan pendudukan akan “konsekuensi dari melanjutkan kepura-puraan ini, yang sama saja dengan merusak detonator yang hanya akan meledak di wajahnya.”
BACA JUGA:
- Hamas: Israel Takkan Bisa Manipulasi Fakta Sejarah
- Instagram Blokir Hastag Dukungan Palestina Ditengah Kebrutalan Israel di Sheikh Jarrah
Ia menyerukan mobilisasi “untuk mendukung dan menyelamatkan orang-orang di lingkungan Sheikh Jarrah,” dan agar semua kota dan desa di Tepi Barat dan Yerusalem menjadi medan konfrontasi dengan pendudukan dan para pemukim.
Gerakan Jihad Islam juga menyerukan untuk menyatakan kemarahan publik dan mobilisasi untuk mendukung penduduk lingkungan itu, memperingatkan bahwa situasi akan meledak karena serangan berulang.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk agresi Israel yang terus menerus terhadap lingkungan Yerusalem dan warganya. (ARN)
