arrahmahnews

Niluh Djelantik: Tiket Masuk Kintamani Cekik Rakyat dan Turis

Niluh Djelantik: Tiket Masuk Kintamani Cekik Rakyat dan Turis

Niluh Djelantik mohon hapuskan retribusi masuk Kintamani. Apakah kalian bisa bayangkan dampaknya jika kabupaten lain mengenakan aturan seperti ini

Bali, ARRAHMAHNEWS.COMSungguh tragis di saat pandemi semakin mencekik rakyat, tapi kenapa aturan-aturan para pemegang jabatan semakin memuakkan, salah satunya aturan masuk Kintamani warga ditarik retribusi sebesar 25 ribu dan turis 50 ribu.

Niluh Djelantik bersuara dalam akun Facebooknya, mohon hapuskan retribusi masuk Kintamani. Apakah kalian bisa bayangkan dampaknya jika kabupaten lain mengenakan aturan seperti ini terhadap masyarakat Bangli?.

BACA JUGA:

Untuk yang tidak setuju tulisanku. Jaga komentar yang mengatakan Niluh Djelantik tidak punya hak ya. Aku lahir di Batur Selatan. Selama 2 (dua) tahun mati-matian kita semua berjuang agar pariwisata Bali bangkit. Jadi tahan komentar nyinyir kalian atas masukanku.

Kepada pihak terkait pembuat aturan, mohon baca masukan saya. Untuk warga Bali, guide dan pengusaha Bali, tolong share agar sampai ke tangan pemegang kebijakan. Suksma.

BACA JUGA:

Aturan retribusi masuk bagi warga lokal dan asing kedepannya akan mematikan pariwisata yang baru bangkit. Jika sebuah keluarga memiliki 4 anggota keluarga ingin masuk ke Kintamani berarti harus membayar Rp. 100,000? Bagi saya sangat tidak fair dan akan menyakiti hati masyarakat yang semua sedang berjuang.

Saran saya : Pengunjung pasti berbelanja pak, gak cuma berfoto doang. Mereka pasti ngopi dan maem. Konsumsi mereka itu yang dipajakin pak. Aktifkan dan maksimalkan pajak pendapatan dari pajak hotel dan restauran.

Jika diperlukan silakan pasang alat agar semua taat. Percantik museum Geopark, tempat-tempat piknik sekitar danau dimana bisa disediakan tikar dsb, kenakan tiket masuk misal Rp. 5000 per orang. Inovasi. Saya yakin semua pelaku usaha di Kintamani dan wisatawan akan setuju.

Saya tunggu respon anda. Mari kita jaga kehormatan, wibawa dan nama baik tanah kelahiran kita agar tak terulang lagi cerita lama yang pernah membuat pariwisata Kintamani redup.

Salah seorang warganet melaporkan bahwa masuk ke kawasan Kintamani kembali dikenakan biaya. Untuk warga lokal dikenakan biaya sebesar 25 ribu, sementara untuk warga negara asing dikenakan biaya 50 ribu. Dijelaskan, di semua pintu masuk Kintamani kini ada pos. Saat ditanya, pihak yang menjaga mengungkapkan, kebijakan ini baru kemarin diresmikan kembali. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca