arrahmahnews

Presiden Belarus: Provokasi Barat ke Rusia Berujung Perang Nuklir

Belarusia, ARRAHMAHNEWS.COM Presiden Belarusia Alexander Lukashenko memperingatkan Barat agar tidak menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow, dengan mengatakan bahwa tindakan seperti itu dapat mendorong Rusia ke dalam “perang dunia ketiga.”

“Sekarang ada banyak pembicaraan yang menentang sektor perbankan. Gas, minyak, SWIFT. Ini lebih buruk dari perang. Ini mendorong Rusia ke dalam perang dunia ketiga”, kata Lukashenko, pada hari Minggu (27/02) sebagaimana dikutip RT. Ia menambahkan bahwa konflik nuklir bisa menjadi hasil akhirnya.

BACA JUGA:

“Kita perlu menahan diri disini agar tidak mendapat masalah. Karena perang nuklir adalah akhir dari segalanya,” tambahnya.

Presiden Belarus: Provokasi Barat ke Rusia Berujung Perang Nuklir

Perang Nuklir

Dalam langkah terbaru terhadap Moskow, Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan AS mengatakan “bank Rusia terpilih” akan terputus dari sistem pembayaran internasional SWIFT. Ini adalah tindakan yang telah diperingatkan Rusia di masa lalu akan dianggap sebagai deklarasi perang. Terlepas dari ancaman tindakan lebih lanjut, Lukashenko menekankan bahwa Rusia dan Belarus akan “bertahan” dari sanksi apapun.

“Kami punya pengalaman. Kami mendiskusikan tema ini dengan Putin lebih dari sekali. Kami akan bertahan. Mustahil membuat kami sendiri mati kelaparan,” katanya.

Tindakan pembalasan yang dikembangkan oleh Moskow dan Minsk akan “sangat nyata,” tetapi penting untuk memikirkannya “dengan sangat hati-hati, bukan dengan melukai diri sendiri kata Lukashenko.

Pemimpin Belarusia itu juga mengatakan jika Barat bergerak untuk menempatkan senjata nuklir di negara-negara yang berbatasan, dia akan meminta Putin untuk “mengembalikan” senjata nuklir Rusia ke Belarus.

Sementara itu, Moskow mengatakan pada hari Minggu bahwa Ukraina telah setuju untuk mengirim tim perunding ke Belarus untuk pembicaraan tentang mengakhiri konflik militer. Pembicaraan akan berlangsung di Wilayah Gomel, dekat perbatasan Rusia dan Ukraina, kata kepala perunding Rusia Vladimir Medinsky.

BACA JUGA:

Putin membenarkan serangan militernya terhadap Ukraina dengan mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk “demiliterisasi” negara itu untuk melindungi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang baru diakui dan untuk memastikan bahwa Rusia tidak akan diancam oleh NATO dari wilayah Ukraina. Kiev menyebut serangan itu tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.

Pada hari Minggu, Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia untuk waspada tertinggi, mencatat “tindakan tidak bersahabat” dan “pernyataan agresif” terhadap Moskow dari negara-negara Barat. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: