Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan bahwa hadis yang tidak terbukti yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad “adalah sumber utama perpecahan di dunia Islam.”
Pernyataan ini muncul dalam sebuah wawancara putra mahkota Saudi dengan The Atlantic dalam menanggapi pertanyaan yang berbunyi, “Saya mendengar Anda berbicara tentang pentingnya hadits, dan tingkat diskusi tentang hukum Islam bukanlah sesuatu yang biasanya kita dengar dari seorang putra mahkota atau raja?”.
BACA JUGA:
- Inilah Rencana Besar Barat untuk Hancurkan Rusia
- Ditanya Soal Biden, Bin Salman: Saya Sama Sekali Tidak Peduli
Pangeran Mohammed bin Salman menegaskan “Ada puluhan ribu hadits, sebagian besar tidak terbukti (dhoif= lemah), dan banyak orang menggunakannya sebagai alat untuk membenarkan tindakan mereka. Misalnya, al-Qaeda dan ISIS menggunakan hadits yang sangat lemah, yang belum terbukti kesahihannya, untuk membuktikan benarnya pandangan mereka”.
“Allah memberitahu kita dalam Alquran untuk mengikuti ajaran Rasul Saw, dan orang-orang biasa menulis Al-Qur’an dan menulis hadits Rasul. Dan Rasul memerintahkan mereka untuk tidak menuliskan hadis pada awal Islam, agar hadits tersebut tidak tercampur dengan Al-Qur’an,” ujarnya.
Bin Salman juga mengomentari hadits mutawatir yang menurutnya jumlahnya tidak lebih dari 100. Sementara hadits Ahad atau Khabar Wahid , ia mengatakan “Kami harus memeriksa apakah itu konsisten, dan sejalan dengan ajaran Al-Qur’an, atau sesuai dengan mutawatir, dan sejalan dengan kepentingan umat, serta dapat digunakan atau tidak.”
Pangeran Mohammed bin Salman menyimpulkan dengan mengatakan “Inilah yang kami coba identifikasi dan publikasikan untuk mendidik dunia Islam tentang bagaimana menggunakan hadits, dan ini akan membuat perbedaan besar. Itu membutuhkan waktu, dan kami berada di tahap akhir. Saya pikir kita bisa mengeluarkannya mungkin dua tahun lagi, itu hanya dokumentasi hadits dengan cara yang benar”. (ARN)
