Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis setelah Dewan Perwakilan Rakyat negara itu menyetujui bantuan senilai 1 miliar dolar untuk mendukung sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel.
Pendanaan tambahan ini termasuk dalam Perjanjian Alokasi Omnibus 1,5 triliun dolar yang disahkan oleh DPR pada hari Rabu, disetujui oleh anggota parlemen yang berjuang untuk mencegah penutupan pemerintah, dikutip MEMO.
BACA JUGA:
- Israel Akui Iron Dome Gagal Cegat Drone “Hassan” Hizbullah
- Gagal Cegat Drone Hizbullah, Iron Dome Israel Jadi Ejekan
Perjanjian alokasi besar-besaran setebal 2.741 halaman itu juga memberi Israel 3,8 miliar dolar dalam bantuan pertahanan tahunan sesuai dengan Nota Kesepahaman 10 tahun antara kedua sekutu.
“Terima kasih kepada Kongres AS atas komitmen kalian yang luar biasa terhadap keamanan Israel & untuk meloloskan paket keamanan kritis,” kata Bennett dalam cuitannya pada hari Kamis.
Thank you to the U.S. Congress for your overwhelming commitment to Israel’s security & for passing the critical security package — including the replenishment of the life-saving Iron Dome.
Thank you @POTUS for your leadership & friendship.
Together, we are stronger. 🇮🇱🇺🇸 pic.twitter.com/6SHC5Tpwx2
— Naftali Bennett בנט (@naftalibennett) March 10, 2022
Benny Gantz, menteri pertahanan Israel, juga berterima kasih kepada Biden dan pemimpin mayoritas DPR Steny Hoyer karena membantu mempertahankan apa yang disebutnya “superioritas militer Israel di kawasan”.
“Hubungan strategis antara kami dan AS, yang didasarkan pada aliansi kepentingan dan nilai-nilai, sangat penting untuk keamanan Israel dan untuk mempertahankan keunggulan militernya di kawasan itu, dan kami akan melakukan segalanya untuk memperkuat dan menjaganya,” tulis Gantz. .
Sementara itu, AIPAC, sebuah organisasi bipartisan yang bertujuan untuk mempertahankan dukungan bagi Israel dari seluruh spektrum politik AS, mengatakan “Israel yang kuat membuat Amerika lebih aman”.
RUU pengeluaran besar ini kemungkinan akan memakan waktu beberapa hari untuk melewati Senat. (ARN)