Tehran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pakar ahli Iran dan urusan regional, Muhammad Mahdi Shariatmadar, mengkonfirmasi pada hari Selasa, bahwa “penargetan markas Israel di Erbil disebabkan oleh penggunaannya oleh Mossad untuk memata-matai Iran.”
Dalam sebuah pernyataan kepada Al-Mayadeen, Mahdi menjelaskan bahwa “markas tersebut menyaksikan pertemuan Israel-Amerika-Kurdi-Turki yang bertujuan untuk merencanakan agresi terhadap Iran.”
BACA JUGA:
- Pasca Obrak-abrik Sarang Mossad, Qa’ani Kunjungi Irak
- Lavrov: Biolab AS di Ukraina Ancaman Mematikan Bagi Dunia
“Tehran telah melaporkan informasi ini ke pemerintah Kurdistan, tetapi mereka tidak memperhatikannya”. Tehran juga memberitahu “pejabat di Baghdad bahwa mereka akan menanggapi segala sesuatu yang mengancam keamanan nasionalnya”.
#المسائية | الخبير في الشؤون الإيرانية والإقليمية د. محمد مهدي شريعتمدار لـ #الميادين: "عمليّة استهداف إيرانيين في #دمشق سيكون الرد عليها في الظروف الزمكانيّة التي تحددها #إيران وضد المواقع الإسرائيليّة مباشرةً ولا علاقة لها بـ #أربيل".#سوريا pic.twitter.com/v5w4mN7zPL
— قناة الميادين (@AlMayadeenNews) March 15, 2022
Shariatmadar menekankan “proses penargetan penasihat militer Iran di Damaskus akan menjadi respons terhadapnya pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh Iran, dan terhadap situs-situs Israel secara langsung. Itu tidak ada hubungannya dengan proses penargetan Erbil. “
Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa markas keamanan dan intelijen Israel, yang dibom di Kurdistan, Irak, adalah pusat operasi utama, bukan yang kedua, dari Mossad Israel.
Sebelumnya, mantan menteri Israel Haim Ramon mengatakan “tampaknya Iran memang menyerang misi Israel, bukan misi Amerika, di Erbil.”
Surat kabar Hayom melaporkan bahwa perang Iran dengan “Israel” telah bergerak ke jalan yang terbuka dan penuh kekerasan. (ARN)
