Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Perusahaan Minyak Yaman (YPC) mengatakan bahwa koalisi pimpinan Saudi telah melarang kapal yang membawa bahan bakar untuk berlabuh di pelabuhan Hodeidah, jalur penyelamat bagi jutaan orang Yaman.
Essam al-Mutawakel, juru bicara YPC, mengatakan dalam sebuah cuitan pada hari Rabu bahwa koalisi yang dipimpin Saudi telah merebut “kapal bahan bakar darurat ketiga” dalam upaya untuk “Memperketat jerat pada orang-orang Yaman”.
BACA JUGA:
- Akibat Blokade Saudi-UEA, YPC: Yaman Krisis Bahan Bakar
- Ditengah Krisis, Milisi dukungan UEA Sita Tanker Bahan Bakar Yaman
Ia mencatat bahwa kapal, yang dijuluki “Sundus” tersebut, membawa 32.331 ton bahan bakar dan telah diperiksa dan memperoleh izin PBB untuk memasuki Yaman.
Kejadian terbaru ini menambah jumlah kapal BBM yang disita koalisi menjadi empat.
تضييقاً للخناق على ابناء الشعب اليمني تحالف العدوان بقيادة أمريكا يحتجز سفينة #البنزين الإسعافية الثالثة "سندس" والتي تحمل كمية 32,331طن ويمنعها من الوصول الى ميناء #الحديدة رغم تفتيشها وحصولها على تصريح دخول من الأمم المتحدة وبذلك يرتفع عدد السفن المحتجزة الى 4 سفن نفطية. pic.twitter.com/4wtl8tWVIs
— عصام المتوكل (@YPCSpokesperson) March 23, 2022
Awal bulan ini, Al-Mutawakkel mengatakan bahwa negara Arab itu mengalami krisis terberat sejak dimulainya agresi dan pengepungan Saudi hampir tujuh tahun lalu.
Menteri Perminyakan dan Mineral Yaman, Ahmad Abdullah Dares, telah memperingatkan bahwa penyitaan Saudi atas kapal yang membawa produk minyak ke Yaman dapat menyebabkan penangguhan sektor jasa dan menyebabkan “bencana kemanusiaan.” (ARN)
