Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah, menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian dan delegasi yang menyertainya.
Duta Besar Republik Islam Iran untuk Lebanon Mohammad Jalal Firouznia juga hadir dalam pertemuan tersebut.
BACA JUGA:
- Sekjen Hizbullah: AS Tak Bisa Dipercaya, yang Bergantung pada Washington akan Kalah
- Sekjen Hizbullah: AS dan Israel Takut Perang dengan Iran

Sayid Nasrallah berdiskusi dengan delegasi tingkat tinggi Iran tentang insiden terbaru dan perkembangan politik di Lebanon dan kawasan.
Iran Sumber Utama Perlawanan Dunia
Sebelumnya, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran pada Kamis sore, menggambarkan Teheran sebagai sumber utama perlawanan di kawasan yang juga mengilhami semua gerakan perlawanan di seluruh dunia.
“Berri menggambarkan Iran sebagai sumber utama perlawanan di kawasan serta sumber inspirasi bagi semua gerakan perlawanan di seluruh dunia,” bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Iran mengenai pertemuan tersebut, dikutip Al-Mayadeen.
BACA JUGA:
- Hizbullah Umumkan Kedatangan Kapal BBM Kedua Iran
- Israel Tagih Senjata ke AS untuk Perang dengan Iran dan Lebanon
Pada saat yang sama, Berri juga mengkritik langkah beberapa negara Arab untuk menormalkan hubungan dengan rezim Israel, mengatakan bahwa mereka menikam dari belakang perjuangan Palestina dengan langkah tersebut.
Menunjuk kekurangan bahan bakar di negaranya, Berri mengatakan bahwa Iran telah memenuhi janjinya untuk mengirim bahan bakar ke Lebanon dan menunjukkan solidaritas serta dukungan untuk negara Arab itu di masa-masa sulit.
Sedangkan AS sejauh ini gagal memenuhi janjinya untuk menyediakan energi yang dibutuhkan Lebanon meskipun berpura-pura mengaktifkan proyek pipa gas.
Iran mulai mengirim bahan bakar ke Lebanon Agustus lalu melalui gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah, yang mengumumkan pembelian pengiriman bahan bakar Iran setelah pemerintah Lebanon gagal mengatasi kekurangan bahan bakar yang melumpuhkan negara itu. (ARN)