Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden AS Joe Biden, yang dalam janji pemilihannya menyatakan akan membuat Amerika dan dunia menjadi tenang dan damai setelah empat tahun masa jabatan si “gila” Donald Trump, tampaknya justru melakukan yang sebaliknya.
Dalam sebuah opini untuk The Wall Street Journal, James Freeman mengatakan bahwa “beberapa masalah terlalu penting untuk diserahkan kepada Joe Biden tanpa naskah,” menambahkan “ini adalah saat-saat berbahaya dan kita semua akan jauh lebih aman jika Biden mau lebih banyak menggunakan pernyataan yang disiapkan pada subjek seperti, misalnya, senjata pemusnah massal”.
BACA JUGA:
- Serang Balik Biden, Kremlin: Presiden Rusia Dipilih Rakyat
- Senator Jepang Sebut Biden Lemah dan Tak Seimbang
Sudah menjadi jelas sekarang bahwa setelah satu tahun dan dua bulan menjabat, Biden menuai semakin banyak kritik secara internal dan internasional dengan Gedung Putih memiliki banyak masalah karena harus membersihkan kesalahan Biden yang terus menerus, terutama selama masa-masa genting.

Sebagai contoh dari salah satu dari banyak kesalahan Biden, Freeman mengutip pernyataannya pada Januari tentang tanggapan AS yang lebih terkendali jika terjadi “invasi kecil” ke Ukraina oleh Rusia. Lebih lanjut, jurnalis itu menyoroti pada pernyataan Biden bahwa jika militer Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina, Washington “akan merespons.”
Akibatnya, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan terpaksa bergegas mengklarifikasi bahwa AS “tidak berniat menggunakan senjata kimia dalam keadaan apa pun, titik.”
“Tetapi pejabat terpilih ini tampaknya tidak memenuhi tugas itu. Sementara kami mempertimbangkan implikasinya, Biden harus mencoba untuk sesedikit mungkin berbicara di depan umum selama krisis internasional, ”katanya singkat.
BACA JUGA:
- Sentil Indonesia, Biden Serukan Pengusiran Rusia dari G20
- Kremlin Sindir Joe Biden Pemarah dan Pelupa
Freeman melanjutkan dengan sarkastis menambahkan bahwa “ini menghadirkan tantangan unik karena ia kebetulan menjabat sebagai presiden Amerika Serikat”.
“Tentu saja, kebungkaman presiden bukanlah strategi jangka panjang, tetapi saat ini dunia tidak membutuhkan lebih banyak “kesalahan ucapan” Biden tentang isu-isu yang memiliki konsekuensi seperti senjata pemusnah massal,” pungkasnya. (ARN)