Amerika, ARRAHMAHNEWS.COM – Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengkritik Arab Saudi karena kebijakan minyaknya saat ini, dan keberpihakannya pada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perang di Ukraina.
Selama menjadi pembawa acara di saluran NBCNews, penyiar Chuck Todd menyapanya, mengatakan, “Arab Saudi dapat mengurangi tekanan pada kami dan negara-negara Eropa mengenai energi, tetapi mereka memilih untuk berpihak pada Putin.” Dia kemudian menambahkan, “Haruskah ada konsekuensi untuk hubungan kita?”.
BACA JUGA:
- Sok Sanksi Rusia, PM Inggris Akan Temui MBS untuk Bicarakan Minyak
- Sanksi Barat atas Rusia Picu Krisis Energi Terbesar di Dunia
Clinton menjawab, “Saya kecewa dengan keputusan Arab Saudi karena saya pikir itu adalah keputusan jangka pendek dan tidak untuk kepentingan siapapun, termasuk mereka”.

“Jika saya adalah Sekretaris Blinken, saya pasti akan melakukan semua yang saya bisa untuk mencoba lebih persuasif dan berbicara tentang beberapa konsekuensi,” lanjutnya. Dan saya pikir Anda harus melakukan pendekatan wortel dan tongkat (Stick and Carrot)”.
The Guardian mengungkapkan bahwa meskipun Presiden AS Joe Biden berupaya untuk membuka cadangan minyak strategis Amerika, dua sekutu produsen minyak terbesarnya, Arab Saudi dan UEA, tetap menutup reservoir mereka dengan ketat. (ARN)
Sumber: WatanSerb