Islamabad, ARRAHMAHNEWS.COM –Â PM Pakistan Imran Khan mengumumkan pada hari Jumat bahwa ia menerima putusan Mahkamah Agung yang membatalkan keputusan untuk membubarkan parlemen, sambil terus mengecam plot yang katanya diatur oleh Amerika Serikat.
Parlemen dijadwalkan bertemu pada hari ini Sabtu (9/4/2022), untuk memutuskan nasib perdana menteri, yang telah menjadi perdana menteri sejak 2018.
BACA JUGA:
- Ukraina Dalang Serangan Rudal ke Stasiun Kereta Kramatorsk
- Ramzan Kadyrov Ancam Batalyon Azov di Mariupol
“Saya kecewa dengan keputusan Mahkamah Agung, tetapi saya ingin memperjelas bahwa saya menghormati pengadilan dan sistem peradilan Pakistan,” kata Khan, di awal pidato 40 menit itu.

Khan menyerang dua partai oposisi utama, Liga Muslim Pakistan dan Partai Rakyat Pakistan, yang telah mendominasi politik selama beberapa dekade, diselingi oleh kudeta militer.
Khan menyatakan penyesalannya bahwa “pengadilan tertinggi negara itu tidak memperhitungkan tuduhannya terhadap Amerika Serikat yang ikut campur dalam urusan negara dan berusaha untuk menggulingkannya dengan keterlibatan oposisi.”
Khan menekankan “Amerika Serikat marah atas kritiknya yang berulang-ulang terhadap kebijakan AS di Irak dan Afghanistan, dan pada kunjungannya ke Moskow pada hari operasi militer di Ukraina dimulai.”
Perdana menteri Pakistan menambahkan bahwa dia tidak akan menerima pemerintah impor dalam keadaan apa pun. Pendukung partainya, Gerakan Insaf, menyerukan demonstrasi damai pada hari Minggu. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen