China, ARRAHMAHNEWS.COM – Surat kabar China, Global Times, menegaskan bahwa sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia dengan dalih operasi militer khusus untuk melindungi Donbass gagal mencapai tujuan mereka. Taruhan salah Presiden AS Joe Biden pada runtuhnya rubel dan isolasi Moskow dari ekonomi global telah kalah.
Dalam sebuah artikel surat kabar itu mengatakan bahwa rubel Rusia telah menentang ancaman AS dan kelanjutan pengetatan sanksi Barat terhadap Moskow, untuk kemudian kembali ke level sebelumnya tanpa hiperinflasi.
BACA JUGA:
- Pertama Kalinya Dolar Jatuh di Bawah Level 75 Rubel
- Di Tengah Badai Sanksi, Rubel Jadi Mata Uang Paling Dinamis
Rusia juga telah menggagalkan pertaruhan AS dan sekutunya. Ini menegaskan fakta bahwa Rusia masih bagian penting dari sistem ekonomi global dan siapapun tidak akan dapat mengisolasinya.

Surat kabar itu menambahkan bahwa pemulihan cepat rubel menunjukkan de-globalisasi tidak mungkin, tidak peduli seberapa besar keinginan Washington untuk melakukannya.
Lebih lanjut Global Times menunjukkan bahwa Barat sedang mencoba untuk melawan Rusia di semua tingkatan, termasuk ekonomi dan media, tetapi di medan perang modern ini, mereka telah salah perhitungan atas kemampuannya.
Majalah British Economist baru-baru ini menegaskan bahwa meskipun Barat mengobarkan perang ekonomi melawan Moskow dan menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, kekacauan tidak sampai mengacaukan pasar Rusia, dan bahwa tidak ada bukti kegiatan ekonomi di Rusia telah terpengaruh secara serius. (ARN)