Moskow, ARRAHMAHNEWS.COM –Â Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pemerintah Ukraina mencegah pasukannya yang terkepung di Azovstal, untuk merundingkan penyerahan diri.
Dalam pengarahannya pagi ini, Igor Konashenkov mengingat inisiatif terbaru yang dibuat Rusia tadi malam kepada anggota terakhir pasukan Ukraina yang terperangkap di Azovstal untuk melucuti senjata dan menyerah demi menyelamatkan nyawa mereka.
BACA JUGA:
- Rusia Tawarkan Pasukan Ukraina untuk Menyerah di Mariupol
- Video Tentara Bayaran Inggris Kedua Ditangkap di Mariupol
“Namun, rezim nasionalis Kyiv, menurut panggilan radio yang dipantau, mencegah mereka melakukan negosiasi tentang kemungkinan menyerah, dan memerintahkan batalyon “Azov” untuk segera menembak siapapun yang ingin melucuti senjata Ukraina, termasuk tentara bayaran asing,” pungkasnya.

Konashenkov menegaskan bahwa kelompok Ukraina yang terkepung di “Azovstal”, menurut pernyataan militer, yang menyerah kepada pasukan Rusia dan Republik Rakyat Donetsk, saat ini mencakup 400 tentara bayaran asing, sebagian besar dari negara-negara Eropa dan Kanada.
Dia melanjutkan, “Kami sebelumnya telah melaporkan bahwa percakapan radio antara militan di Mariupol berlangsung dalam enam bahasa asing. Jika mereka terus melawan, mereka semua akan dimusnahkan.”
Kementerian Pertahanan Rusia pagi tadi memberi pasukan Ukraina yang terkepung di “Azovstal” kesempatan untuk menyerah. Jika tidak, maka kawasan industri Azovstal akan diratakan dengan tanah. (ARN)
Sumber: RT Arabic