Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Polisi Israel pada hari Rabu memblokir ratusan pemrotes sayap kanan Yahudi untuk berbaris menuju Gerbang Damaskus Yerusalem, pintu masuk utama ke kawasan Muslim Kota Tua, di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.
Koresponden Al-Mayadeen melaporkan pada hari Rabu bahwa bentrokan sengit terjadi antara pemukim Israel dan polisi pendudukan setelah polisi mencegah ratusan pemukim yang mencoba menyerbu daerah Bab Al-Amoud di Yerusalem yang diduduki, pasca pernyataan peringatan keras Hamas.
BACA JUGA:
- Hamas: Israel Bertanggung jawab atas Penyerbuan Masjid Al-Aqsha
- Serangan Siber ke Media Israel, 3 Saluran TV Utama Terkapar
Pemuda Palestina telah berkumpul di daerah Bab al-Amud untuk melawan upaya para pemukim menyerbu daerah tersebut. Sementara itu, pasukan pendudukan juga mencoba memaksa orang-orang Palestina yang berkumpul di Bab al-Amud untuk mundur.

“Wartawan kami menjelaskan bahwa media Israel banyak mengeluarkan berita, termasuk bahwa “pawai bendera” merupakan tantangan bagi semua pihak,” lapor Al-Mayadeen.
Meningkatnya kekerasan baru-baru ini di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki telah menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya konflik yang lebih luas. Sejak Maret, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina dalam serangan ke Tepi Barat, dan serangkaian serangan mematikan Gaza telah menewaskan 14 orang di Israel.
#شاهد شجار بين المستوطنين وشرطة الاحتلال بعد منع المستوطنين المشاركين في مسيرة الأعلام من الوصول لمنطقة باب العامود. pic.twitter.com/JoVhuMWS5q
— Newpress | نيو برس (@NewpressPs) April 20, 2022
Konfrontasi di Kota Tua Yerusalem menimbulkan risiko kembalinya serangan besar-besaran yang lebih luas seperti perang 11 hari Israel-Gaza tahun lalu, di mana lebih dari 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel tewas.
Beberapa ratus pengunjuk rasa yang membawa bendera Israel mulai berbaris dari alun-alun dekat kota Yerusalem. Hal ini bertentangan dengan perintah polisi dan dikutuk oleh beberapa pemimpin Israel sendiri mengingat potensi resiko dari pawai tersebut.
Penyelenggara mengatakan pawai itu adalah upaya untuk “mengembalikan rasa aman ke jalan-jalan Yerusalem.” Sementara para pemimpin Israel mengatakan pawai itu adalah “provokasi.”
شرطة الاحتلال تمنع المستوطنين من الوصول إلى باب العامود، بعد تحذيرات من أن وصولهم إلى هناك سيؤدي إلى "سقوط صواريخ على إسرائيل"#مسيرة_الأعلام #القدس #باب_العامود pic.twitter.com/L50vyK2lYx
— أحمد دراوشة (@AhDarawsha) April 20, 2022
Sebelumnya pada hari Rabu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan ia memerintahkan polisi untuk melarang anggota parlemen sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengunjungi Gerbang Damaskus, mengikuti rekomendasi dari pejabat keamanan.
“Saya tidak akan membiarkan provokasi politik Ben-Gvir membahayakan nyawa tentara dan polisi Israel,” kata Bennett dalam sebuah pernyataan.
“Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi untuk mencoba dan mencapai Gerbang Damaskus, tetapi dialihkan ke gerbang Kota Tua lainnya setelah pasukan menghentikan mereka,” kata seorang saksi mata.
Hamas, kelompok perlawanan Palestina telah memperingatkan para pengunjuk rasa yang mendekati tempat suci dan mengatakan “pemimpin pendudukan” akan bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari “tindakan berbahaya dan provokatif seperti itu.” (ARN)