Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Liga Arab mengatakan bahwa pelanggaran serta serangan terus-menerus Israel di kompleks Masjid suci al-Aqsa di Kota Tua al-Quds yang diduduki, telah menjadi penghinaan mencolok terhadap perasaan Muslim yang dapat memicu konflik yang lebih luas.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat di Amman pada hari Kamis, blok 22 negara itu mengatakan bahwa sementara Israel membatasi hak beribadah bagi umat Islam di Masjid al-Aqsa, pemukim ekstremis di bawah perlindungan polisi diizinkan memasuki tempat suci itu di tengah bulan Ramadhan.
BACA JUGA:
- Abdulmalik Houthi: Rezim Pelaku Normalisasi Musuhi Siapapun Musuh Israel
- Diancam Hamas, Polisi Israel Cegah Pawai Bendera Capai Bab Al-Amoud
“Pelanggaran-pelanggaran ini merupakan penghinaan terang-terangan dan provokasi perasaan Muslim di mana-mana dan hal-hal ini berisiko menjadi siklus kekerasan yang mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia,” bunyi pernyataan itu, dikutip PressTV.
Liga Arab
Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan bahwa Israel melanggar kebijakan berabad-abad yang menyatakan non-Muslim boleh mengunjungi kompleks al-Aqsa, tetapi tidak beribadah disana.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al-Safadi, yang negaranya berfungsi sebagai penjaga Masjid al-Aqsa, juga mengatakan, “Tuntutan kami jelas bahwa al-Aqsa dan Haram al-Sharif di semua wilayahnya adalah tempat ibadah hanya bagi umat Islam”.
Safadi mengatakan bahwa ia baru-baru ini menerima jaminan dari AS, pendukung dan dontur paling utama rezim Tel Aviv, bahwa Israel akan menghentikan masuknya pemukim ke al-Aqsa dalam 10 hari terakhir Ramadhan yang dimulai pada hari Jumat.
Anggota parlemen Yordania telah menyerukan pengusiran duta besar Israel sebagai tanggapan atas agresi Israel yang sedang berlangsung di kompleks Masjid al-Aqsa. (ARN)
Sebar:
