Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Terkait penerapan kembali sanksi AS yang menindas terhadap Iran, Menteri Luar Negeri negara itu, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan bahwa pemerintahan Amerika Serikat saat ini harus memiliki keberanian untuk mengoreksi kesalahan pendahulunya.
“Pemerintahan Amerika Serikat saat ini harus memiliki keberanian untuk memperbaiki kesalahan Gedung Putih di masa lalu,” kata menteri itu kepada kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrel selama panggilan telepon pada hari Jumat, dikutip PressTV.
BACA JUGA:
- Di Forum Doha, Iran Tegaskan Negosiasi Wina Tergantung Tekad AS
- Menlu Iran: Amerika Harus Ambil Keputusan Sulit di Wina
Pada 2018, pendahulu Presiden AS Joe Biden, Donald Trump, mengeluarkan Washington dari kesepakatan 2015 antara Republik Islam dan lainnya. Trump juga menerapkan kembali sanksi ilegal yang telah dicabut oleh perjanjian itu.
Ibu kota Austria, Wina, sejak tahun lalu, telah mengadakan banyak putaran pembicaraan antara Teheran dan para peserta yang tersisa dalam perjanjian JCPOA yang bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kebangkitan kesepakatan itu dan penghapusan sanksi.
“Tidak ada keraguan tentang keinginan pemerintah Iran untuk mencapai kesepakatan yang baik, kuat, dan berkelanjutan [di Wina],” kata Amir-Abdollahian.
“Gedung Putih harus meninggalkan tuntutannya yang berlebihan dan keragu-raguannya serta berjalan di jalan realisme dan resolusi (dari perbedaan yang ada),” tambahnya. (ARN)
