Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Jika Israel terus menyerang keberadaan Iran di Suriah, Teheran dapat membalas secara langsung. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyampaikan hal ini pada hari Jumat (29/04) kemarin. Ia memperingatkan Tel Aviv bahwa kelompok perlawanan yang dipimpinnya akan sangat waspada untuk latihan militer Israel yang akan datang di dekat Libanon.
“Dalam hal kelanjutan agresi Israel terhadap kehadiran Iran di kawasan,” Iran dapat “menyerang Israel secara langsung,” kata Nasrullah dalam pidato video di sebuah acara di Beirut. Ini adalah referensi untuk serangan rudal Israel yang sering terjadi pada apa yang dikatakan pemerintah di Tel Aviv sebagai target Iran di dalam Suriah, dengan serangan terbaru pada hari Rabu, dikutip RT.
BACA JUGA:
- Sekjen Hizbullah: Kehancuran Al-Quds Berarti Kehancuran Israel
- Berbagai Provinsi Yaman Gelar Demo Besar-besaran di Hari Quds Internasional
Nasrallah mengingatkan serangan rudal Maret terhadap fasilitas Israel di Erbil, sebuah kota di Irak utara sebagai contoh. Fasilitas tersebut menurut Teheran digunakan oleh Israel untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap Iran.
Kepala Hizbullah itu juga memperingatkan Israel bahwa “setiap kesalahan, kebodohan atau tindakan agresif” selama manuver mendatang di perbatasan Lebanon akan menerima tanggapan “cepat dan langsung”.
“Ketika manuver Israel dimulai, baik sebelum pemilihan di Lebanon atau sesudahnya, kami akan berada pada tingkat kewaspadaan dan kesiapan tertinggi,” kata Nasrallah. Pemilihan parlemen di Lebanon dijadwalkan pada 15 Mei.
“Manuver besar-besaran kalian tidak membuat kami takut. dan jangan menghalangi kami untuk membangun persamaan pencegahan yang ada di Lebanon,” tambahnya.
BACA JUGA:
- Zionis Ketakutan akan Papan Reklame Hizbullah di Perbatasan
- Jenderal McKenzie: Iran Punya Ribuan Rudal yang Bisa Ratakan Tel Aviv
Menurut Nasrallah, Hizbullah telah diam-diam berlatih untuk sejumlah skenario selama beberapa minggu terakhir, seperti yang disiapkan untuk setiap tindakan oleh “musuh Israel”.
Sebagai bukti bahwa Israel “rapuh dan lemah,” Nasrallah mengemukakan serangkaian serangan baru-baru ini terhadap warga sipil di Beersheba, Bnei Brak, Hadera dan Tel Aviv, menyebut bahwa serangan-serangan seperti itu “sangat spesifik dan penting” dan “di antara hal-hal paling berbahaya yang dihadapi musuh.”
Operasi ini menunjukkan ketidakmampuan Israel untuk menemukan penyerang “lone wolf” dimana ini “sangat mengguncang kepercayaan Zionis dalam keselamatan dan layanan keamanan mereka.” (ARN)