Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Menyusul laporan terkait ratusan kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara, Kementerian Kesehatan RI melaporkan kematian tiga anak diduga akibat hepatitis, Minggu (1/5/2022). Penyakit ini disebut misterius lantaran hingga kini, penyebab pastinya tak kunjung diketahui.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjabarkan kronologi temuan kasus hepatitis menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kemenkes RI:
BACA JUGA:
- Viral Bule Foto Bugil Di Pohon Besar Area Pura Di Bali Minta Maaf
- Rusia Sebut Pentagon Danai Biolab Militer di Ukraina
5 April 2022
Inggris Raya mencatat 10 kasus hepatitis akut pada anak-anak yang belum diketahui penyebabnya
Seluruh pasien dirawat di rumah sakit
Tidak ditemukan virus Hepatitis A-E dalam pemeriksaan laboratorium
8 April 2022
Penyelidikan dilakukan lebih lanjut, ditemukan 74 kasus di Inggris Raya
6 anak telah menjalani transplantasi hati
11 April 2022
Terhitung hingga 11 April 2022 tidak ada laporan kematian
21 April 2022
Kasus terbaru per WHO 21 April 2022:
Inggris Raya dan Irlandia Utara mencatat 114 kasus
Irlandia mencatat 5 kasus
Spanyol mencatat 13 kasus
Israel mencatat 12 kasus
Amerika Serikat mencatat 9 kasus
Denmark mencatat 6 kasus
Irlandia mencatat kurang dari 5 kasus
Belanda mencatat 4 kasus
Italia mencatat 4 kasus
Norwegia mencatat 2 kasus
Prancis mencatat 2 kasus
Romania mencatat 1 kasus
Belgia mencatat 1 kasus
Pada April 2022, kasus hepatitis misterius serupa muncul di Jepang dan Kanada. Kemudian pada Mei 2022, laporan kasus hepatitis muncul di Singapura sebanyak dua kasus dan Indonesia tiga kasus.
Kemenkes RI melaporkan, tiga pasien yang meninggal diduga akibat hepatitis akut tersebut dirawat di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo dan merupakan rujukan dari rumah sakit di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Hingga kini, Kemenkes menyebut tengah mengupayakan investigasi penyebab hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan DKI Jakarta juga melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi dalam laman resmi Kemenkes RI.
“Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” pungkasnya. (ARN)
Artikel ini telah dimuat di HealthDetik