Jerman, ARRAHMAHNEWS.COM – Media Jerman menyatakan bahwa undangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz ke Kiev untuk merayakan Hari Kemenangan adalah “provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Zelensky, yang sebelumnya telah mengucapkan kata-kata kasar terhadap Jerman karena ia menganggap dukungan Jerman kepada pemerintahnya tidak mencukupi, baru-baru ini semakin mengipasi api dengan menantang Scholz untuk mengunjungi Kiev pada Hari Kemenangan untuk “membuktikan bahwa ia ada di pihak Ukraina”.
BACA JUGA:
- PM Kanada Janjikan Lebih Banyak Bantuan Senjata ke Zelensky
- Sekjen PBB segera Temui Putin-Zelensky Bahas Krisis Ukraina
“Saya menyesal Zelensky tidak berhenti memprovokasi, dan saya ingin mendengar nada yang lebih hati-hati dari Ukraina,” kata jurnalis Jerman Alyssa Schwarzer sebagaimana dikutip oleh surat kabar Jerman Die Welt.

Schwarzer menarik perhatian pada seruan publik yang berkembang agar Jerman meninggalkan persenjataan pasukan Ukraina, karena khawatir akan eskalasi konflik. Ia juga mengatakan dirinya juga telah menandatangani petisi yang menuntut diakhirinya dukungan militer, dikutip HodHodYemenNews.
“Saya tertekan dan kesal dengan gagasan bahwa pemerintah Jerman tidak memiliki rencananya sendiri. Tetapi selalu melakukan apa yang diminta darinya di Kiev,” lanjut wartawan itu.
Baru-baru ini, pernyataan dan posisi politisi Ukraina dan pejabat negara itu telah membuat marah otoritas Jerman. Terutama setelah duta besar Ukraina di Berlin menyebut Kanselir Jerman Olaf Schultz sebagai “sulky liver sausage.”
Anggota Bundestag atau parlemen Sevim Dagdalen menyerukan pengusiran Duta Besar Ukraina untuk Berlin dari Jerman sebagai tanggapan. (ARN)