Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Kelompok-kelompok politik Palestina mengecam pembunuhan reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh oleh tentara Israel. Mereka menegaskan bahwa pembunuhan ini adalah tindak kriminal dan menargetkan kebenaran.
Wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh ditembak mati oleh tentara Israel saat melaporkan serangan pasukan keamanan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
BACA JUGA:
- Perlawanan Terhadap Para Perampas Al-Quds adalah Hak Palestina
- Hizbullah Kecam Keras Pembunuhan Israel terhadap Jurnalis Al-Jazeera
Seorang juru bicara gerakan perlawanan Hamas Palestina, yang berbasis di Gaza, Hazem Qassem, mengatakan bahwa kesyahidan Shireen Abu Akleh adalah yang terbaru dalam daftar kejahatan rezim Zionis, terutama terhadap jurnalis, dikutip Al-Manar.

Seorang anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Osama Al-Qawasmi, dalam reaksinya atas pembunuhan reporter Al-Jazeera oleh militan Zionis ini mengatakan bahwa menargetkan Shireen Abu Akleh berarti menargetkan kebenaran.
Al-Qawasemi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rezim Zionis dengan melakukan kejahatan ini mengirim pesan kepada wartawan di seluruh dunia bahwa siapa pun yang berusaha mengungkapkan kebenaran akan dihukum dengan pembunuhan.
Ia mengutuk keras kejahatan tersebut dan meminta dunia, terutama media serta lembaga internasional, untuk mengungkap kejahatan brutal rezim Zionis terhadap warga Palestina dan jurnalis.
Gerakan Jihad Islam di Palestina juga mengutuk pembunuhan jurnalis Al Jazeera, dengan mengatakan bahwa penargetan Shireen adalah upaya yang gagal untuk menyembunyikan kebenaran.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pada hari Rabu bahwa jurnalis An Al Jazeera ditembak dan dibunuh oleh tentara Israel saat meliput serangan Israel pada Rabu pagi.
BACA JUGA:
- Militer Israel Bunuh Wartawan Al-Jazeera di Tepi Barat
- WOW, Tentara Israel Serang Wartawan Lokal dan Internasional
Situs resmi saluran berita TV yang berbasis di Qatar, Al Jazeera.com menulis bahwa “wanita berusia 51 tahun itu sedang meliput serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin ketika ia ditembak di wajahnya dengan sebuah peluru, meskipun ia mengenakan rompi pers.
Wartawan Palestina lainnya, Ali al-Samoudi, terluka di punggung tetapi dalam kondisi stabil.”
Al Jazeera, dalam sebuah pernyataan, mengatakan Abu Akleh “dibunuh dengan darah dingin” dan meminta masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pasukan Israel. (ARN)