Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Barat telah meluncurkan “perang hibrida” melawan negaranya, yang konsekuensinya akan dirasakan di seluruh dunia.
“Barat secara kolektif telah menyatakan perang hibrida total pada kami dan sulit untuk memprediksi berapa lama semua ini akan berlangsung, tetapi jelas konsekuensinya akan dirasakan oleh semua orang, tanpa kecuali,” katanya pada hari Sabtu (14/05).
Lavrov membuat pernyataan tersebut setelah KTT Menteri Luar Negeri Kelompok tujuh (G7) mengancam untuk mengintensifkan tekanan ekonomi di Moskow.
Menurut menteri luar negeri Rusia itu, perang bagaimanapun, ditakdirkan untuk gagal.
“Kami melakukan segalanya untuk menghindari bentrokan langsung, tetapi sekarang tantangan telah dijatuhkan, kami tentu saja menerimanya. Kami tidak asing dengan sanksi: mereka hampir selalu ada dalam satu atau lain bentuk,” tambah Lavrov.
Presiden Putin mendeklarasikan “operasi militer khusus” di negara tetangga Ukraina pada akhir Februari.
BACA JUGA:
- Pakar: Rusia Beri Pukulan Telak pada Dolar Amerika
- Lavrov: Rusia Tidak Gertak Negara Manapun dengan Perang Nuklir
AS dan sekutunya telah meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina, mengirimkan berbagai senjata canggih yang dimaksudkan untuk menahan kemenangan pesat Rusia. Operasi itu juga telah membuat AS dan sekutu Eropanya menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Putin telah berulang kali memperingatkan bahwa aliran senjata seperti itu ke Kiev akan memperpanjang operasi Rusia.
Tetapi diplomat dari negara-negara kaya G7, Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa , mengatakan dalam pernyataan bersama sebelumnya pada hari Sabtu bahwa mereka akan melanjutkan bantuan militer dan pertahanan mereka “selama diperlukan.” (ARN)
