Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar Assad pada hari Selasa bertemu dengan delegasi parlemen Mauritania yang dipimpin oleh MP Mustafa Aldah Sohaib, Ketua Komite Persaudaraan Parlemen Syro-Mauritanian.
Pembicaraan digelar selama pertemuan tersebut. Isinya tentang situasi di negara Arab itu dan peran dasar masyarakat dalam mencapai stabilitas di kawasan melalui pemeliharaan dan kepatuhan terhadap identitas mereka.
Presiden al-Assad mengatakan bahwa perang yang dilancarkan di kawasan ini terutama bersifat intelektual dan ideologis, dan ini lebih berbahaya serta lebih efektif daripada militer.
BACA JUGA:
- Bashar Assad: Keteguhan Iran Buka Jalan bagi Kemenangan Besar
- Ayatullah Khamenei ke Assad: Suriah Kini Dipandang Dunia sebagai Kekuatan Utama
Al-Assad mencatat bahwa orang-orang Mauritania dan terlepas dari jarak geografis Mauritania, melalui berbagai tahapan sejarah, selalu tetap berpegang pada identitas Arabnya.
Presiden al-Assad menekankan pentingnya kunjungan timbal balik antara parlemen dan delegasi rakyat dan pentingnya menginvestasikan hasil melalui merumuskannya ke dalam konsep dan mekanisme kerja yang membawa rakyat lebih dekat dan melayani kepentingan mereka. (ARN)
