Kanada, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Antony Blinken menggunakan lagu Taylor Swift untuk mengirim pesan kepada Presiden Putin bahwa hubungan Rusia-AS, yang hancur oleh situasi di Ukraina, tidak akan membaik.
Memberikan pidato pembukaan di Universitas Georgetown pada hari Sabtu, Blinken memulai dengan membandingkan dirinya dengan pemenang Grammy 11 kali Swift, yang sebelumnya muncul dalam peran yang sama di Universitas New York.
Baca:
- Rusia Tangkap Jenderal Kanada Trevor Cadieux di Azovstal
- PM Hungaria: Sanksi Atas Rusia adalah Bom Atom
“Saya ingin memulai dengan menendang gajah keluar dari ruangan. Ya, NYU memilih Taylor Swift sebagai pembicara pembuka mereka,” katanya yang juga penggila gitar ini.
Delivering a commencement address for Georgetown University, Sec. Blinken jokes about NYU getting Taylor Swift: "My staff did not let me bring my guitar up here to dedicate a performance of 'We Are Never Ever Getting Back Together,' to President Putin." https://t.co/1yNOqWkEVA pic.twitter.com/LTbsieuMcl
— ABC News (@ABC) May 21, 2022
“Sekarang, staf saya tidak mengizinkan saya membawa gitar saya ke sini untuk mendedikasikan penampilan ‘We Are Never Ever Getting Back Together’ untuk Presiden Putin,” tambahnya disertai tawa dan tepuk tangan.
Diplomat itu mengatakan stafnya telah memperingatkannya bahwa membawakan lagu secara penuh akan menjadi “tidak diplomatis” dan “ngeri.”
We Are Never Ever Getting Back Together adalah hit tahun 2012 dari album keempat Swift, yang ditonton lebih dari 694 juta kali di YouTube.
Sindiran Blinken datang pada hari yang sama ketika Presiden AS Joe Biden menandatangani paket bantuan militer dan ekonomi senilai $40 miliar untuk Ukraina. (ARN)
Sumber: RT.
