Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada hari Rabu, menegaskan bahwa setiap kerusakan terhadap masjid Al-Aqsha akan menyebabkan konsekuensi yang mengerikan, dan memperingatkan bahwa perlawanan lebih kuat dari waktu sebelumnya.
Dalam pidato yang disiarkan TV Al-Manar menandai Kemenangan atas pendudukan Israel pada 25 Mei 2000, Sayyid Nasrallah mengatakan “Pada saat ini, dan sejak 1982, perlawanan tidak pernah lebih kuat, lebih kuat dari yang Anda bayangkan. Jangan salah perhitungan dalam hal ini.”
BACA JUGA:
- Khamenei Ingatkan Tantangan Dunia Pasca Perang Eropa
- Inilah Identitas Mahasiswa Brawijaya yang Ditangkap Densus 88
الأمين العام لـ #حزب_الله السيد حسن #نصرالله: هذه المقاومة أقوى مما تتوقعون وتتصورون وهي أقوى من أي زمن مضى ومعنوياتها عالية. #عيد_المقاومة_والتحرير #أيار_الانتصارات #أيار_عنوان_كل_انتصار pic.twitter.com/sO7gtriVnV
— قناة الميادين (@AlMayadeenNews) May 25, 2022
Hari ini, “Generasi baru harus mengetahui penghinaan yang dialami rakyat Palestina di pos pemeriksaan, apa yang mereka derita di penjara Israel, pelanggarannya terhadap hak asasi manusia yang paling dasar, agresi dan rasisme,” tegas Sekjen Hizbullah.
“Segala puji bagi Allah yang telah membimbing kami pada pilihan perlawanan, dan kami tidak menunggu rezim Arab, PBB atau dewan keamanan internasional.”
Mengenai peristiwa baru-baru ini di Al-Aqsha, Nasrallah mengindikasikan bahwa “setiap kerusakan pada Al-Aqsha akan menyebabkan ledakan besar di kawasan,” dan menekankan bahwa “itu akan menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan.”
Nasrallah mengatakan bahwa “musuh berada dalam krisis dan menderita perpecahan internal yang tajam, dan tidak pernah selemah ini,” dan menyerukan antisipasi, perhatian dan persiapan untuk apa yang mungkin terjadi serta memiliki dampak besar di wilayah tersebut, tergantung pada “kebodohan musuh,” seperti yang ia katakan.
Di akhir pidatonya, sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah mengingatkan bahwa Al-Aqsha adalah garis merah. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
