Tehran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan persaingan bermusuhan di antara kekuatan dunia dan meningkatnya perang kekuatan nuklir telah menambah tantangan bagi negara-negara lain.
“Persaingan bermusuhan kekuatan (dunia) dan ancaman kekuatan nuklir terhadap satu sama lain, meningkatkan gerakan dan ancaman militer serta perang di dekat Eropa, sebagai salah satu wilayah yang paling rawan perang di dunia, penyebaran penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya (COVID-19) dan krisis pangan di seluruh dunia adalah semua faktor yang mengakibatkan kondisi khusus di dunia,” kata Pemimpin Revolusi.
BACA JUGA:
- Asia Times: Rusia Kudeta Hegemoni Amerika di Timur Tengah
- Rusia: Langkah Barat Rusak Stabilitas Eropa dan Timur Tengah
I do not know of any place where there have been as many wars as in Europe. Europe is an area where many wars arise. Two world wars started there and spread throughout the world killing tens of millions of human beings.
— Khamenei.ir (@khamenei_ir) May 25, 2022
“Dalam keadaan saat ini, [kemampuan] negara untuk mengelola (urusannya) menjadi lebih sulit dan lebih rumit,” tambahnya.
Pemimpin revolusi menekankan bahwa Iran terus-menerus terlibat dalam tantangan dengan kekuatan dunia di berbagai bidang selain kondisi yang berlaku di semua negara karena Republik Islam telah menghadirkan model baru, yang didasarkan pada demokrasi Islam, mampu mengganggu agenda Domineering Powers untuk menguasai dunia.
Sistem Kekuatan Dominator berarti ada kelompok yang mendominasi dan ada kelompok yang didominasi. Demokrasi Islam di Iran telah mengganggu ini & itu sebabnya mereka menentang Iran.
Islamic democracy in Iran has been able to disrupt the Domineering Powers’ agenda for ruling the world. The system of the Domineering Powers means there's a group that dominates & a dominated group. Religious democracy in Iran has disrupted this & that's why they oppose Iran.
— Khamenei.ir (@khamenei_ir) May 25, 2022
Ayatollah Khamenei menyatakan bahwa Iran telah berhasil berdiri teguh untuk semua permusuhan, dan terus membuat kemajuan meskipun ada tantangan.
Pemimpin mengatakan tekad yang kuat, inisiatif, pengorbanan diri, pandangan jangka panjang dari tujuan dan cita-cita, serta ketulusan dan kepercayaan kepada Tuhan adalah salah satu faktor utama untuk mengatasi situasi sulit, rumit, dan pahit serta untuk mencapai kemenangan dan kesuksesan. (ARN)
Sumber: PressTV
