New York, ARRAHMAHNEWS.COM – Perwakilan tetap pemerintah Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzia, selama pertemuan Dewan Keamanan PBB, menegaskan bahwa “tahanan Ukraina mengakui adanya perintah untuk menembak warga sipil tak bersenjata.”
“Ada banyak pengakuan tentara yang ditangkap dari angkatan bersenjata Ukraina bahwa mereka mendapat perintah untuk menembak warga sipil dan tidak mengambil tentara Rusia sebagai tahanan,” katanya.
BACA JUGA:
- Inilah Identitas Mahasiswa Brawijaya yang Ditangkap Densus 88
- Rusia: Operasi Khusus Dilancarkan demi Hentikan Genosida Ukraina
Sementara itu, Presiden Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, mengindikasikan bahwa “ada rencana untuk menuntut para ekstremis Nazi Ukraina.”
Pada gilirannya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko pada hari Rabu, menegaskan bahwa “Moskow tidak akan mengadakan diskusi tentang pertukaran tahanan dengan Kyiv, sampai ultra-nasionalis, Azov dan Nazi Ukraina diadili.”
“Kami akan memeriksa semua masalah setelah (militan Ukraina) yang menyerah diadili dan hukuman dijatuhkan… Setelah itu, mungkin ada langkah-langkah lain. Tapi sebelum itu pembicaraan tentang pertukaran tahanan adalah prematur.” (ARN)
Sumber: RT Arabic
