Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Penasihat media untuk kepala biro politik Hamas, Taher Al-Nono, mengungkap pada hari Minggu, bahwa beberapa pihak menghubungi pemimpin gerakan itu, Ismail Haniyeh, dengan tujuan menahan situasi dan menghindari memburuknya situasi yang bertepatan dengan peluncuran “Pawai Bendera” Israel. .
Menurut Al-Nono, Haniyeh membalas dengan bersumpah bahwa apa yang terjadi di Al-Quds yang diduduki dan Masjid Al-Aqsa tidak bisa dimaafkan.
Pemimpin Hamas itu menekankan bahwa Perlawanan akan melanjutkan jalannya sampai mencerabut pendudukan Israel atas Palestina dan atas Al-Quds.
BACA JUGA:
- 145 Warga Palestina Terluka dalam Serangan saat Pawai Bendera Israel
- Brigade Martir Al-Aqsa Ancam Israel dengan Perang Sengit
Al-Nono mencontohkan bahwa Haniyeh menolak untuk memberikan janji atau jaminan kepada pihak manapun tentang perkembangan situasi di Palestina, menambahkan bahwa peristiwa yang bertepatan dengan “Pawai Bendera” Israel itu adalah serangan terhadap setiap Muslim dan orang merdeka di dunia.
Pada hari Minggu, Al-Quds yang diduduki menyaksikan keadaan pergolakan sebagai akibat dari serangan oleh pasukan pendudukan Israel dan pemukim ke wilayah pendudukan Yerusalem (Al-Quds), bertepatan dengan peluncuran ” Pawai Bendera ” Israel. (ARN)
