Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang mantan duta besar Yaman mengungkap rahasia dari kampanye penggalangan dana untuk menyelamatkan kapal tanker tua bernama FSO Safer, di lepas pantai Yaman. Ia memperingatkan konspirasi berbahaya dibalik penggalangan dana tersebut pada Hari Minggu (13/06).
Analis politik dan mantan duta besar Yaman, Abdullah Salam al-Hakimi, memperingatkan tentang klaim pihak-pihak tertentu soal perbaikan kapal tanker FSO Safer di Hodeidah, kampanye intimidasi menggunakan bencana lingkungan yang akan diakibatkannya jika tenggelam, dan pengumpulan sumbangan global untuk itu, ucap Salam di akun Twitternya.
BACA JUGA:
- Houthi: Negoisasi dengan Negara-negara Agresor Temui Jalan Buntu
- Yaman Tuntut PBB Paksa Saudi Izinkan Pembongkaran Muatan Tanker yang Terdampar
منذ الآن نحذر وننبه ان الغرض من دعاوى اصلاح خزان النفط صافر في الحديده والتهويل من الكارثة البيئية التي ستنتج عن غرقه،وجمع تبرعات عالمية لاجله،هو التآمر لنقله من مكانه الى مكان آخر للاستيلاء عليه وحرمان اليمن من تصدير النفط عبره في حال اعادة سيطرتها على حقول النفط بمارب!
— عبدالله سلام الحكيمي (@goshamyam) June 12, 2022
Al-Hakimi menunjukkan bahwa tujuan mengumpulkan sumbangan untuk pemeliharaan unit penampungan minyak terapung itu adalah “untuk berkonspirasi memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain, merebut tanker tersebut dan mencegah Yaman megekspor minyaknya, jika Sana’a nantinya berhasil mendapatkan kembali kendali atas ladang minyak di Ma’rib.
Unit penyimpanan minyak FSO Safer telah rusak karena kurangnya perbaikan. Sejak invasi Saudi ke Yaman pada tahun 2015, tim teknik Yaman tidak bisa melakukan pemeliharaan yang diperlukan terhadap tanker tersebut.
ولو لم يكن في الامر خدعة للاستيلاء على خزان صافر النفطي،فان مجموع التبرعات العالمية الموعود بها لاصلاحه تكفي لشراء خزان نفطي جديد مماثل لصافر في السعة التخزينية،المهم ان صافر اذا ارادوا اصلاحه ففي مكانه لايتحرك ابدا او لا يتحرك الا بوصول خزان جديد يحل محله في مكانه!!
— عبدالله سلام الحكيمي (@goshamyam) June 12, 2022
Meskipun Yaman telah berulang kali menyerukan kepada PBB untuk mengambil tanggung jawabnya dalam memastikan perbaikan, banyak pekerjaan yang masih belum selesai.
Jika FSO Safer bocor atau tenggelam, kemungkinan besar akan menyebabkan bencana tumpahan minyak dengan proporsi dahsyat yang menghancurkan sebagian besar ekosistem Laut Merah.
Kapal bahan bakar bernama FSO Safer tersebut, diketahui telah berusia 45 tahun dan memuat 1,1 juta barel minyak mentah. Kapal tersebut telah ditinggalkan di dekat pelabuhan barat Yaman, Hodeida sejak 2015.
Tumpahan dari kapal tanker minyak Safer diperkirakan akan menjadi bencana besar, terutama untuk Yaman. Sebagai perbandingan, jumlah minyak di kapal tanker empat kali lipat lebih banyak dibanding insiden tumpahan minyak terbesar di dunia, dari kapal Exxon Valdez pada tahun 1989. (ARN)
