Amerika, ARRAHMAHNEWS.COM – Perang yang sedang berlangsung di Ukraina telah membebani Barat. Mencermati kondisi ekonomi di AS dan di seluruh negara-negara Eropa mengungkapkan konsekuensi keras dari konfrontasi.
Amerika Serikat dan Eropa menghadapi lonjakan inflasi, kemiskinan dan kelangkaan komoditas akibat perang, yang tentunya akan menyebabkan jatuhnya sejumlah pemerintahan.
BACA JUGA:
- Presiden AS Joe Biden Ngotot Tidak Mau Disalahkan Soal Inflasi
- Rusia Kecam Upaya Biden “Kambing Hitamkan” Putin atas Inflasi AS
Presiden AS Joe Biden mungkin menghadapi keruntuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mendorongnya untuk mengubah kebijakan dan sikapnya terhadap rezim Saudi secara dramatis.
Biden dijadwalkan mengunjungi Saudi pada pertengahan Juli terlepas dari semua sikap sebelumnya yang mencerminkan penolakan Presiden AS terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Saudi.
Biden, pada hari Jumat mengatakan, menjauhkan diri dari pertemuan yang akan datang dengan pemimpin kontroversial Saudi Mohammad bin Salman, dengan mengatakan alasan perjalanannya ke negara kaya minyak itu bukan untuk bertemu putra mahkota.
Terlepas dari detailnya, kunjungan Biden ke Saudi mencerminkan kondisi ekonomi yang sulit yang diderita Amerika Serikat sehubungan dengan perang Ukraina.
Dalam keprihatinan ini, pernyataan PM Inggris Boris Johnson tentang kelelahan dunia akibat perang Ukraina berkontribusi pada suasana suram secara keseluruhan di Barat yang disebabkan oleh keras kepala para pemimpin Ukraina. (ARN)
Sumber: Al-Manar
