Moskow, ARRAHAMHNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan serangan rudal di kota Kremenchug, Ukraina, di wilayah Poltava yang terjadi sehari sebelumnya.
Menurut rezim Kyiv, militer Rusia dengan sengaja menyerang pusat perbelanjaan sipil di mana ada sekitar seratus warga sipil. Namun, dengan cepat terungkap bahwa mal itu terletak di dekat pabrik militer yang menjadi sasaran rudal Rusia. Rekaman dari daerah tersebut menegaskan bahwa tidak ada serangan yang menghantam fasilitas sipil tetapi kemungkinan besar fasilitas itu terbakar akibat ledakan di pabrik militer.
BACA JUGA:
- Ini Bukti Kebohongan Zelensky Tentang Serangan Rudal di Mal
- OCHA: Lebih dari 19 Juta Warga Yaman Kelaparan
Video yang diambil oleh drone di lokasi pusat perbelanjaan yang terbakar yang dibagikan secara online mengkonfirmasi bahwa fasilitas di belakang mal (pabrik militer) dihancurkan yang mendukung klaim militer Rusia. pic.twitter.com/qA3IHWkOl3
— SOFT WAR NEWS | Akun Cadangan @SoftWar_News (@SoftWarNews) June 29, 2022
Pengarahan Kemenhan Rusia menjelaskan insiden tersebut, bahwa pasukan Dirgantara Rusia menyerang dengan senjata berbasis udara presisi tinggi ke pabrik yang menampung senjata dan amunisi yang diterima dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, di area pabrik mesin jalan Kremenchug.
Sebagai hasil dari serangan presisi, senjata dan amunisi buatan Barat yang terkonsentrasi di area gudang untuk pengiriman lebih lanjut ke kelompok pasukan Ukraina di Donbas terkena dan hancur.
Ledakan amunisi yang disimpan untuk senjata Barat menyebabkan kebakaran di pusat perbelanjaan yang tidak berfungsi yang terletak di sebelah wilayah pabrik.
Video yang diambil oleh drone di lokasi kejadian yang dibagikan secara online juga mengkonfirmasi bahwa fasilitas di belakang pusat perbelanjaan dihancurkan yang mendukung klaim militer Rusia. (ARN)
Sumber: Southfront
