Moskow, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa persiapan NATO untuk menghadapi Rusia telah ada sejak 2014 dan bukan hal baru bagi Moskow, menunjukkan bahwa Moskow menganggap aliansi itu sebagai alat untuk mengimplementasikan kebijakan Amerika.
Dalam pernyataan di sela-sela KTT Laut Kaspia keenam yang diadakan di Ashgabat, Putin mengatakan, “Persiapan NATO untuk menghadapi Rusia telah dilakukan sejak 2014 dan bukan hal baru bagi Moskow.”
BACA JUGA:
- Sekjen NATO Akui Bersiap Lawan Rusia Sejak 2014
- Analis: Negara-negara Arab Tak Mungkin Gabung NATO Timur Tengah
Dia menambahkan bahwa NATO adalah peninggalan Perang Dingin, dan Moskow menganggapnya sebagai alat untuk menerapkan kebijakan Amerika Serikat.
Mengenai kemungkinan Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi, Putin menegaskan bahwa proses ini tidak akan mengganggu Moskow, dan bahwa Rusia tidak memiliki masalah dengan Swedia dan Finlandia jika mereka bergabung dengan aliansi.
“Rusia harus merespons jika pasukan NATO dikerahkan di Swedia dan Finlandia,” tegasnya.
Mengenai operasi militer khusus di Ukraina, ia menekankan bahwa tentara Rusia mencapai tujuannya dan tidak ada yang berubah mengenai tujuan tersebut, tetapi taktik ditentukan oleh Kementerian Pertahanan, dan tentara Rusia melindungi rakyat Donbass dan Rusia.
Atas tuduhan Rusia menargetkan sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchug, Baltava, Putin mengatakan tidak ada aksi teroris dan kami telah mengklarifikasi ini dari berbagai sumber.
Dia juga menekankan bahwa tentara Rusia tidak menargetkan wilayah sipil, melainkan menargetkan situs senjata dengan senjata yang akurat, menunjukkan bahwa pasukan Kyiv menyembunyikan artileri, senjata berat dan peralatan militer di sebuah mal, di antara warga sipil, dan di pabrik-pabrik dan bengkel.
Menanggapi saran Boris Johnson bahwa Putin tidak akan menyerang Ukraina jika dia seorang wanita, presiden Rusia mengingatkan kampanye militer Margaret Thatcher melawan Argentina.
Boris J kena Pukulan Telak Putin 🤣 pic.twitter.com/OqQ9Nu3C1r
— SOFT WAR NEWS | Akun Cadangan @SoftWar_News (@SoftWarNews) June 30, 2022
Putin juga menjelaskan bahwa seruan kekuatan Barat pada Kyiv untuk melanjutkan permusuhan menegaskan bahwa Ukraina adalah alat bagi Barat untuk mencapai tujuannya.
Dan tentang pernyataan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, di mana dia berkata, “Jika Putin adalah seorang wanita, dia tidak akan memulai perang,” kemudian dibalas oleh Putin dengan mengatakan, “Saya ingatkan anda tentang kampanye militer mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher di pulau Falkland, dengan Argentina.” (ARN)
Sumber: RT Arabic
