Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Terpilihnya anggota Dewan Ulama Senior dan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Syekh Muhammad Al-Issa, sebagai penceramah Hari Arafah di Arab Saudi, memicu reaksi luas di kalangan orang-orang Arab melalui media sosial.
Beberapa hari yang lalu, Imarah wilayah Makkah mengumumkan nama Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa sebagai khatib pada Hari Arafa untuk haji tahun ini.
BACA JUGA:
- Putin: Barat Tidak Ingin Ada Negara Seperti Rusia
- Putin: Sanksi Barat Biang Kerok Krisis Pangan di Dunia
Tetapi pilihan Al-Issa memicu perpecahan parah di antara pengguna di platform media sosial, dan pengguna meluncurkan tagar #انزلوا_العيسي_من_المنبر (turunkan Issa dari mimbar), yang menjadi salah satu topik paling populer Twitter di negara-negara Arab, termasuk Mesir, Aljazair, Yordania dan Qatar.
محمد العيسى صلّى في الهـ ـولوكوست، والتقى بحاخامات يهـ ـود ودعم مشروع ديارنا الذي يعتبر مقبرة "البقيع" في المدينة إرثًا يهـ ـوديًا.. فكيف يعتلي مثل هذا منبر عرفة؟#انزلوا_العيسى_من_المنبر pic.twitter.com/Q3yNPOVa0w
— تركي الشلهوب (@TurkiShalhoub) July 7, 2022
اقعدوا اتفرجوا على خناقة محمد العيسى الدائرة الان فى السعودية بسبب تعيينه خطيب يوم عرفات..
وشوفوا ازاى الدول بتفرض التنوير مش بتتحايل على المؤسسات. pic.twitter.com/h0OoL2bhFD— طاحـون Khaled (@Tahoun71) July 7, 2022
Singkatnya, para kritikus percaya bahwa Al-Issa mempromosikan normalisasi dengan Israel, mengutip pertemuannya dengan para rabi Yahudi dan dukungannya untuk proyek Diyaruna, yang menganggap pemakaman Al-Baqi sebagai “warisan Yahudi”.
بالفيديو.. الأمين العام لرابطة العالم الاسلامي، السعودي محمد العيسى، برفقة وفده يؤدي الصلاة في ذكرى ضحايا المحرقة خلال زيارته لمعسكر الإبادة اوشفيتس. قتل في هذا المعسكر أكثر من مليون يهودي خلال الهولوكوست pic.twitter.com/LngkXguboM
— إسرائيل بالعربية (@IsraelArabic) January 23, 2020
Pada Januari 2020, Al-Issa mengunjungi kamp Auschwitz di Polandia, di mana orang-orang Yahudi menjadi sasaran genosida selama Perang Dunia II, bertepatan dengan peringatan Holocaust. Dia berdoa di situs tersebut, ditemani oleh sejumlah ulama. (ARN)
Sumber: Sputnik Arabic
