Sri Lanka, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa ia akan mengundurkan diri.
“Untuk memastikan kelanjutan Pemerintah termasuk keselamatan semua warga negara, saya menerima rekomendasi terbaik dari Pemimpin Partai hari ini untuk memberi jalan bagi Pemerintahan Semua Partai,” tulisnya di Twitter. “Untuk memfasilitasi ini saya akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri.”
Laporan TASS menyebut bahwa Wickremesinghe mengumumkan keputusannya setelah pertemuan para pemimpin partai politik yang dipimpin oleh Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena.
Anggota Parlemen Harsha de Silva, salah satu peserta, mengatakan setelah pertemuan bahwa sebagian besar perwakilan partai politik Sri Lanka telah setuju bahwa Presiden petahana Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe harus mengundurkan diri. Ketua parlemen harus mengambil alih sebagai presiden sementara tidak lebih dari 30 hari, dan parlemen Sri Lanka akan memilih presiden untuk masa jabatan yang tersisa. Selain itu, pertemuan memutuskan untuk menunjuk pemerintahan sementara semua partai dan mengadakan pemilihan dalam waktu dekat.
BACA JUGA:
- GAWAT! Istana Kepresidenan Sri Lanka Diserbu Demonstran
- Didera Krisis Ekonomi, Puluhan Keluarga Sri Lanka Lari ke India
Sebelumnya portal berita negara Newsfirst melaporkan bahwa Wickremesinghe telah setuju untuk mengundurkan diri. “Perdana Menteri siap mengundurkan diri,” kata portal itu setelah pertemuan para pemimpin partai politik yang dipimpin oleh ketua parlemen Mahinda Yapa Abeywardena.
Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan Kolombo pada hari Sabtu, menuntut pengunduran diri kepala negara Gotabaya Rajapaksa. Mereka berhasil masuk ke kediamannya, dan kemudian ke kediaman Perdana Menteri. Lebih dari 30 orang terluka selama protes, termasuk beberapa polisi. (ARN)
