Venezuela, ARRAHMAHNEWS.COM – Parlemen Venezuela pada hari Kamis mengeluarkan pernyataan kecaman atas pengakuan tak tahu malu mantan penasihat keamanan nasional AS bahwa ia mengatur penggulingan pemerintah di luar negeri. Pernyataan itu menjuluki Bolton “gila” dan menyebutnya psikopat.
Majelis Nasional negara Amerika Selatan itu dengan suara bulat mengutuk komentar John Bolton, dengan presiden majelis Jorge Rodriguez mengatakan “Venezuela … tidak akan pernah menyerah”.
BACA JUGA:
- Trump: John Bolton Salah Satu Orang Terbodoh di Pemerintahan Saya
- Provokasi Iran Cara Bolton dan Pompeo Raup Kekayaan dari Lobi Israel di AS
Rodriquez, seorang anggota Partai Persatuan Sosialis Venezuela, mengecam rencana kudeta dan dukungan untuk melakukan itu.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada hari Rabu, Bolton mengatakan bahwa ia telah “membantu merencanakan kudeta diluar Amerika, termasuk di Venezuela. .
“Sebagai seseorang yang telah membantu merencanakan kudeta, tidak di sini, tetapi, Anda tahu, di tempat lain, itu membutuhkan banyak usaha,” kata Bolton.
Saat ditanya tentang perannya dalam kudeta terhadap Presiden Venezuela Nicolás Maduro, Bolton mengatakan dia “tidak akan membahas secara spesifik” menambahkan bahwa “ternyata tidak berhasil.”
Kemudian dalam sambutannya, ia mengutip Venezuela sebagai contoh dalam bukunya. “Saya menulis tentang (kudeta di) Venezuela di buku, dan ternyata tidak berhasil.”
Rodriguez menggambarkan pengakuan terbuka ini sebagai “sebuah kekurangajaran yang luar biasa”.
“Apa yang ada dalam pikiran John Bolton yang gila ini adalah bahwa kekerasan akan semakin cepat sehingga mereka dapat memiliki alasan untuk invasi … invasi militer di Venezuela,” katanya, menyebut mantan ajudan Trump itu sebagai “psikopat”.
“Kami tidak pernah lelah berterima kasih kepada orang-orang yang bermartabat dan Angkatan Bersenjata Venezuela yang menangkis serangan paling serius yang diderita republik ini dalam 150 tahun,” kata Rodriguez.
BACA JUGA:
- Trump: John Bolton Salah Satu Orang Terbodoh di Washington
- China Sanksi Pompeo, Bolton dan Puluhan Pejabat Era Trump
Diosdado Cabello, mantan menteri kabinet Venezuela, dalam menanggapi klaim Bolton tentang kudeta di negara lain, menyebutnya “seorang yang tidak kompeten yang, untuk semua uang yang diberikan (mantan Presiden AS) Donald Trump kepadanya, tidak dapat melakukan perintah yang dia terima.”
Pada 2019, sebagai penasihat keamanan nasional mantan Presiden AS Donald Trump, Bolton secara terbuka mendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, meminta militer negara itu untuk membantunya menggulingkan pemerintahan Nicolás Maduro.
Plot dukungan AS itu, bagaimanapun telah digagalkan, dan Maduro tetap berkuasa, meski AS bersikeras secara resmi mengakui Guaido sebagai pemimpin sah negara itu.
Amerika Serikat memiliki sejarah panjang melakukan kudeta di negara lain. Namun, biasanya pejabat negara tidak pernah secara terbuka mengakui peran mereka dalam hal itu. (ARN)
Sumber: PressTV
