Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Iran Ebrahim Raeisi mengatakan bahwa bangsa Iran tidak akan memaafkan ketidakamanan dan krisis di kawasan. Ia memperingatkan bahwa kesalahan apa pun oleh musuh akan mendapat tanggapan keras dari Republik Islam, yang akan membuat mereka menyesali tindakan mereka.
Raeisi membuat pernyataan itu dalam kunjungan Hari Kamis ke provinsi Kermanshah di Iran barat, merujuk pada aktivitas bermusuhan dan destabilisasi Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan.
BACA JUGA:
- Video Viral! Biden Terlihat Limbung dan Bingung saat Mendarat di Israel
- Raisi: Perjalanan Biden ke Kawasan Tak Bisa Amankan Israel
“Dalam pertemuan rakyat perlawanan Kermanshah, saya mengatakan bahwa kesalahan apa pun yang dilakukan Amerika dan sekutu mereka di kawasan dan dunia, akan mendapat tanggapan keras dan akan disesali,” katanya.
“Hari ini, Islam Iran lebih kuat dari sebelumnya,” kata Presiden Raeisi, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat sebaliknya, lebih lemah dari sebelumnya.
Presiden juga mengatakan, “Bangsa besar Iran tidak menerima segala jenis ketidakamanan dan krisis di kawasan, dan negara-negara Muslim di kawasan, membenci hubungan memalukan pemerintah mereka dengan Amerika, yang telah menyebabkan penjarahan kekayaan negara mereka.”
Pernyataannya muncul sehari setelah Presiden AS Joe Biden membuka kunjungan ke kawasan, dan memberi tahu para pemimpin Israel tentang tekadnya untuk melawan program energi nuklir Iran, dengan mengatakan bahwa ia akan bersedia menggunakan kekuatan sebagai “upaya terakhir”.
Presiden Raeisi menyinggung kekuatan dan otoritas militer Iran, menyebutnya sebagai faktor keamanan di kawasan dan menekankan bahwa Republik Islam tidak akan menerima ketidakamanan atau krisis di kawasan itu.
“Rezim Zionis seharusnya tidak memiliki pandangan yang tamak terhadap Timur Tengah dan Asia Barat, dan tidak akan pernah memiliki hubungan normal di kawasan ini,” katanya. (ARN)
Sumber: PressTV
