Uni Emirat Arab, ARRAHMAHNEWS.COM – Abdullah, akademisi Emirat menulis di akun Twitter-nya “Sejauh yang saya tahu, tidak ada orang Emirat yang pergi ke Israel untuk pariwisata musim panas ini, dan siapapun yang pergi ke sana, ia pergi secara diam-diam, malu dan sembunyi-sembunyi.”
“Lelucon menyambut Israel sudah berakhir,” tegas Abdullah.
BACA JUGA:
- Tur Afrika Lavrov, Putusnya Hubungan Dunia Arab dan Barat
- Nasrallah: Semua yang Terlibat Perang Suriah Sadar Damaskus Menang
Abdullah membenarkan posisinya dengan hasil jajak pendapat yang ia posting di Twitter, menunjukkan bahwa 71% dari orang UEA menentang hasil dari “Kesepakatan Abraham” yakni normalisasi dengan Israel.

Bendera Israel
Menurut jajak pendapat yang ia terbitkan, 35% warga Emirat menganggap normalisasi sebagai pekerjaan yang sangat negatif, sementara 36% responden mengatakan itu sedikit negatif.
Pada tanggal 15 Juli, Institut Washington menerbitkan jajak pendapat yang menunjukkan peningkatan jumlah warga Arab Teluk yang menolak “Kesepakatan Abraham” dimana ini merupakan kebalikan dari suara lemah yang menyatakan penerimaan untuk menjalin hubungan dengan Israel.
Pada 14 September 2020, rezim pendudukan Israel dan UEA menandatangani perjanjian untuk menormalkan hubungan di bawah naungan mantan Presiden AS Donald Trump. (ARN)
Sumber: FNA
