Hongaria, ARRAHMAHNEWS.COM – Hongaria menolak keputusan Uni Eropa untuk memangkas konsumsi gas di tengah langkah Rusia untuk secara tajam mengurangi ekspor gas ke anggota blok tersebut.
“Ini adalah proposal yang tidak dapat dibenarkan, tidak berguna, tidak dapat diterapkan, dan berbahaya,” kata Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto, Selasa (26/07).
BACA JUGA:
- Rusia Umumkan Perubahan Geografis Operasi Khusus di Ukraina
- Negara-negara Eropa Siap Bayar Gas dalam Rubel Rusia
Pernyataan itu muncul tepat setelah para menteri energi UE menyetujui rencana tersebut dalam pemungutan suara mayoritas yang diadakan di Brussels. Hongaria adalah satu-satunya negara yang memberikan suara menentang skema tersebut.
Rencana tersebut mewajibkan anggota blok untuk secara sukarela mengurangi penggunaan gas sebesar 15 persen berdasarkan rata-rata lima tahun, dari Agustus hingga Maret.
Uni Eropa sedang bergulat dengan krisis energi yang disebabkan oleh keputusan Rusia sebelumnya untuk memotong aliran pasokan gas ke benua itu. Keputusan itu tampaknya didorong oleh sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh UE terhadap Rusia karena operasi militer Moskow pada Februari di Ukraina.
Krisis semakin dalam setelah raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan lebih lanjut memotong aliran melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman menjadi seperlima dari kapasitas.
Gazprom mengatakan pembatasan itu karena fakta bahwa turbin yang diperlukan untuk mengoperasikan Nord Stream 1 telah dikirim ke Kanada untuk diperbaiki, dan tidak dapat dikembalikan karena sanksi.
Masih membahas skema pengurangan konsumsi gas blok tersebut, pejabat Hungaria mengatakan, “Kami adalah satu-satunya yang memberi sinyal bahwa kami memilih tidak… mengingat bahwa dekrit ini sepenuhnya mengabaikan kepentingan rakyat Hungaria.”
Hongaria mengimpor 65 persen minyaknya dan 80 persen gasnya dari Rusia. (ARN)
Sumber: PressTV
