Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Suriah dan Korea Utara (DPRK) membahas cara untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi dan industri antara kedua negara.
Hal itu terungkap dalam pertemuan yang digelar pada Hari Selasa antara Menteri Perindustrian Ziad Sabbagh dan Kuasa Usaha Kedubes DPRK di Damaskus, Kim Hey Ryong.
Menteri Sabbagh menggarisbawahi pentingnya mengupayakan penguatan kerjasama bersama antara Suriah dan DPRK. Hubungan bilateral di bidang industri akan ditingkatkan ke tingkat hubungan politik untuk mencapai kepentingan bersama dari kedua negara sahabat dan masyarakat.
Menteri Suriah itu menekankan perlunya mengaktifkan nota kesepahaman dan perjanjian industri yang dibuat antara kementerian Suriah dan pihak Korea, yang ditangguhkan karena merebaknya pandemi Coronavirus.
BACA JUGA:
- Pyongyang: Tuduhan Kerjasama Senjata Kimia Suriah-Korut adalah Rekayasa AS
- Sikapi Penembakan F-16 Israel, Korut: Suriah Berhak Membela Diri
Pada gilirannya, Kuasa Usaha Korut, Kim Hey Ryong, menekankan pentingnya melawan sanksi imperialis yang dikenakan pada kedua negara sahabat dan kebutuhan untuk menghadapi mereka dengan sumber daya mereka sendiri untuk maju dalam menghadapi blokade ekonomi yang diberlakukan.
Ryong menyatakan ketertarikan negaranya pada proyek-proyek yang diusulkan oleh Kementerian Perindustrian Suriah untuk investasi, khususnya di bidang industri farmasi, energi alternatif dan industri aluminium.
Dalam pertemuan tersebut disepakati pembentukan panitia teknis bersama untuk menetapkan prinsip-prinsip awal bidang kerjasama industri bersama, menindaklanjuti dan mengaktifkan nota kesepahaman yang ditandatangani antara kedua belah pihak. (ARN)
Sumber: SANA
