Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan Sekretaris Jenderal Jihad Islam, Ziad al-Nakhala, dalam panggilan telepon pada Senin malam menekankan kegagalan strategi Israel untuk mematahkan kehendak rakyat dan persatuan perlawanan Palestina dalam melawan pendudukan.
Haniyeh dan al-Nakhla membahas konfrontasi baru-baru ini dengan pendudukan di Gaza dan akibatnya, serta cara-cara untuk meningkatkan aksi perlawanan dan koordinasi bersama. Mereka juga memuji integrasi aksi perlawanan di lapangan.
BACA JUGA:
- Haniyeh: Serangan Israel saat Pawai Bendera Tak Bisa Dimaafkan
- Raisi ke Nakhala: Musuh Terdampar Tak Berdaya karena Perlawanan
Keduanya mengapresiasi keteguhan dan perlawanan rakyat Palestina, serta upaya politik yang dilakukan di tingkat nasional, regional dan internasional.
Nakhaleh dan Haniyeh sepakat untuk segera mengadakan pertemuan di tingkat kepemimpinan kedua gerakan untuk membahas perkembangan politik dan lapangan.
Kemarin, Senin, kepala biro politik gerakan “Hamas” menyampaikan belasungkawa kepada pemimpin “Jihad Islam” Ahmad al-Mudallal atas kesyahidan putranya.
Sebelumnya, juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengutuk agresi Israel di Jalur Gaza, dan penargetan warga sipil yang tak berdosa. Ia menegaskan pendudukan “bertanggung jawab atas eskalasi dan konsekuensi dari kelanjutan kejahatan keji.”
Perjanjian gencatan senjata antara pendudukan Israel dan gerakan “Jihad Islam” mulai berlaku dengan mediasi Mesir, pada hari Minggu, setelah ” Brigade Al-Quds” mengumumkan, pada hari Jumat, tanggapan terhadap agresi pendudukan Israel di Gaza. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
