Korea Utara, ARRAHMAHNEWS.COM – Ketegangan berkobar antara kedua Korea atas sumber penularan COVID-19 di Utara. Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menuduh Korea Selatan telah menyebabkan wabah di negaranya dan memperingatkan “pembalasan mematikan.”
Dalam pidatonya yang dikutip Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada hari Kamis, Kim Yo-jong menyalahkan Korea Selatan karena menyebarkan COVID ke Utara dengan mengirimkan selebaran anti-Pyongyang disepanjang perbatasan, menyebut kegiatan itu sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan”.
BACA JUGA:
- Kim Jong-un: Korut Siap Mobilisasi Deterensi Perang Nuklir
- Kecam Langkah Agresi AS-Korsel, Korut Janjikan Pembalasan
Ia lebih lanjut mengutip “bahaya penyebaran penyakit menular itu melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi,” memperingatkan bahwa Pyongyang sedang mempertimbangkan “tanggapan pembalasan yang kuat”.
“Kita tidak bisa lagi mengabaikan masuknya sampah dari Korea Selatan,” katanya, mengancam akan “memusnahkan” otoritas Seoul jika kegiatan itu berlanjut.
Korea Selatan menyatakan penyesalannya atas pernyataan Kim, menolak klaim itu sebagai “tidak berdasar.”
“Kami menyatakan penyesalan yang kuat atas Korea Utara yang berulang kali membuat klaim tidak berdasar atas rute COVID dan membuat pernyataan yang sangat tidak sopan dan mengancam,” kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Korea Utara telah berulang kali menunjukkan kemarahannya pada distribusi selebaran anti-Pyongyang yang sedang berlangsung oleh para pembelot dan aktivis lainnya di Selatan. Selebaran-selebaran itu biasanya ditempelkan pada balon udara panas atau melayang di botol. Selebaran berisi kritikan terhadap pemimpin Korea Utara atas program nuklir negaranya.
BACA JUGA:
- Korut: Kami Akan Gunakan Senjata Nuklir Jika Korsel Memulai Perang
- Korsel Dorong AS Lanjutkan Pembicaraan Denuklirisasi dengan Korut
Komentar Kim muncul setelah saudara laki-lakinya menyatakan kemenangan dalam pertempuran melawan penyakit virus corona “ganas”, memerintahkan pembatasan pandemi, yang diberlakukan pada Mei, untuk dicabut.
Kim Jong-un membuat pengumuman itu pada pertemuan dengan petugas kesehatan dan ilmuwan untuk meninjau tanggapan anti-epidemi negara itu pada hari Rabu, menekankan bahwa Korea Utara harus mempertahankan “pencegah anti-epidemi yang kuat dan mengintensifkan pekerjaan anti-epidemi sampai akhir dari krisis kesehatan global.” (ARN)
Sumber: PressTV
