Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Israel dilaporkan telah menyerah pada tuntutan maritim penuh Lebanon atas perairan dan ladang gas yang disengketakan, meminta negara Arab itu waktu ekstra untuk menyelesaikan kesepakatan.
Menurut sebuah laporan oleh surat kabar Libanon Al-Akhbar pada hari jumat (19/08), rezim Israel mengirim pesan kepada Hizbullah melalui saluran diplomatik, mengatakan bahwa mereka menerima tuntutan penuh Libanon.
BACA JUGA:
Israel telah berjanji untuk mengakui bahwa Jalur 23 dan ladang prospek Qana berada di wilayah Lebanon, sementara juga memohon kepada Hizbullah untuk mengesampingkan rencana potensial untuk menyerang ladang gas Israel jika kesepakatan tertunda.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah telah menolak penundaan dalam kasus ini karena Lebanon sedang mengalami kondisi ekonomi yang mengerikan. “Waktunya singkat, dan tergantung pada tanggapan [Israel], kami pasti akan bertindak,” katanya dalam pidato selama prosesi duka Asyura.
Hizbullah telah menetapkan batas waktu bagi Lebanon untuk mengamankan haknya atas wilayah yang disengketakan, yang akan berakhir pada 15 September.
Sementara itu, media Israel melaporkan seorang pejabat Israel akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk membahas perselisihan dengan harapan mencapai kesepakatan. (ARN)
Sumber: PressTV
