Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan bahwa jika mediator Amerika tidak menerima tuntutan yang diajukan oleh Libanon terkait perairan yang disengketakan dengan Israel, tidak akan ada ketenangan di kawasan.
Nasrallah membuat pernyataan tersebut pada hari Jumat saat berpidato pada upacara untuk menandai peletakan batu pertama landmark wisata di Janta Bekaa melalui konferensi video.
BACA JUGA:
- Minta Waktu, Israel Janji Terima Semua Tuntutan Hizbullah
- Israel Gertak Hizbullah, Ancam Buka Front Golan
Ia mengatakan bahwa penanganan kasus perairan dan ladang gas yang disengketakan dengan rezim Israel tidak boleh dikaitkan dengan kebangkitan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran. Nasrallah mengatakan Hizbullah akan menuntut hak dan perbatasan Lebanon.
“Jika tuntutan Lebanon tentang demarkasi maritim tidak dipenuhi, segalanya akan meningkat, terlepas dari apakah kesepakatan nuklir Iran ditandatangani atau tidak.”
Ia mengatakan bahwa semua perhatian sekarang tertuju pada mediator AS yang “membuang-buang” waktu yang terbatas. Beberapa hari mendatang, tambahnya, akan menjadi “kritis” bagi kekayaan minyak dan demarkasi maritim Lebanon.
Sebelumnya Al-Akhbar Lebanon melaporkan bahwa Israel telah menyerah pada tuntutan maritim Beirut. Juga menurut outlet Israel, seorang pejabat Israel akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk membahas masalah ini dengan harapan mencapai kesepakatan.
Pada pertengahan Juli lalu, Nasrallah telah memperingatkan rezim pendudukan tentang operasi pengeboran minyak dan gas di wilayah yang disengketakan, dengan mengatakan, “Tidak akan ada ruang untuk ekstraksi minyak dan gas di seluruh kawasan jika Lebanon tidak mendapatkan haknya.” (ARN)
Sumber: Al-AhedNews
